Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menjadikan Desa Sidorejo di Kecamatan Penajam, sebagai percontohan untuk pengelolaan pertanian dalam program desa pertanian presisi.
Pemerintah kabupaten, jelas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto di Penajam, Senin, menilai pelibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dilakukan Pemerintah Desa Sidorejo dalam pengelolaan pertanian sangat tepat.
Pemerintah Desa Sidorejo, lanjut dia, membeli gabah petani dan memproduksi beras kemasan merek sendiri dengan melibatkan BUMDes, hal itu membantu menjaga kestabilan harga gabah hasil panen petani.
"Pemerintah kabupaten mendukung langkah itu karena seluruh hasil panen di Desa Sidorejo akan diserap Bumdes, dan produk beras kemasan membuat nilai jual beras lokal bisa lebih tinggi," ujarnya.
Desa Sidorejo bakal dijadikan sebagai percontohan untuk pengelolaan pertanian dalam program desa pertanian presisi dengan program pengelolaan pertanian melibatkan BUMDes.
"BUMDes beli gabah petani dan diolah menjadi beras dengan merek sendiri, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani setempat," tambah Kepala Desa Sidorejo Dari Sugi.
BUMDes yang bakal membeli gabah hasil panen petani setempat, kata dia, juga agar tengkulak tidak mempermainkan harga gabah yang dapat merugikan petani.
Pemerintah Desa Sidorejo tercatat memiliki luas lahan persawahan sekitar 300 hektare, dengan rata-rata hasil panen petani tiga ton per hektare dalam satu kali panen.
Hasil produksi tanaman padi di Desa Sidorejo cukup besar sehingga harus dimaksimalkan, menurut dia, agar dapat menambah pendapatan petani yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan petani.
BUMDes Sidorejo tidak hanya membeli gabah hasil panen petani saja, tetapi juga bakal diolah menjadi beras dengan merek sendiri agar harga jual bisa lebih tinggi.
"Harga gabah bisa stabil dan petani lebih diuntungkan, kalau gabah dibeli langsung oleh BUMDes dan beras lokal diolah dikemas punya merek sendiri," kata Sugi.