Samarinda (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (DPK Kaltim) mengalokasikan dana Rp2 miliar untuk pengadaan literatur kesehatan pada 2024, sebagai respons terhadap kebutuhan referensi terkini mahasiswa dan akademisi di bidang kesehatan dan kedokteran.
"Kami memahami kesulitan yang dihadapi mahasiswa kita dalam mencari referensi, khususnya buku kesehatan. Oleh karena itu, kami berencana mengadakan buku kesehatan terbaru untuk memperkaya literasi mereka," ujar Kepala DPK Kaltim Muhammad Syafranuddin di Samarinda, Selasa.
Buku-buku yang direncanakan untuk dibeli bukanlah edisi lama, melainkan publikasi terbaru yang dapat melengkapi khazanah ilmu kesehatan yang terus berkembang. Pihaknya menargetkan buku-buku tentang topik-topik terkini seperti COVID-19 dan referensi kesehatan lainnya yang belum ada di koleksi kami," ujar Syafranuddin.
Menurut Syafranuddin, biaya buku kesehatan yang dijual di pasaran memang tidak murah. Harga per eksemplar bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta, sehingga mahasiswa akan terbebani jika harus membelinya sendiri. Ada pun referensi kesehatan yang disediakan sejumlah seratusan judul buku, dengan masing-masing 3-5 eksemplar.
"Lebih baik buku-buku ini tersedia di perpustakaan kami, karena memang fungsi kami adalah menyediakan buku. Semoga dengan pengadaan buku-buku kesehatan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan kita," kata Syafranuddin.
Selain itu, program itu juga bertujuan untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kaltim melalui peningkatan kualitas SDM di sektor kesehatan. Dengan memperkuat literasi kesehatan di kalangan generasi muda, pihaknya berkontribusi pada pembangunan daerah yang lebih sehat dan berkelanjutan,” cakap Syafranuddin2.
Program penyediaan buku kesehatan itu mendapat dukungan dari Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, yang mengakui pentingnya investasi dalam pendidikan dan kesehatan sebagai pilar pembangunan daerah. Dengan langkah-langkah ini, DPK Kaltim berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan meratakan peluang bagi semua mahasiswa di Kaltim.
Upaya DPK Kaltim ini dapat meringankan beban para mahasiswa kesehatan dan mempertajam daya pikir serta penelitian mereka di Kaltim. Dengan adanya sumber daya yang lebih memadai, diharapkan mahasiswa dapat mengakses informasi terbaru dan terlengkap yang akan mendukung proses belajar mereka.
"Pengadaan buku kesehatan ini juga dapat menjadi langkah kami dalam memperkuat infrastruktur pendidikan dan kesehatan di Kaltim, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam fokus mengembangkan referensi-referensi kesehatan," demikian Syafranuddin.*
DPK Kaltim alokasikan Rp2 miliar untuk pengadaan literatur kesehatan
Selasa, 25 Juni 2024 22:33 WIB
Kami memahami kesulitan yang dihadapi mahasiswa kita dalam mencari referensi, khususnya buku kesehatan. Oleh karena itu, kami berencana mengadakan buku kesehatan terbaru untuk memperkaya literasi mereka