Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui instansi terkait berhasil mendongkrak Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) ke level 3 nasional dengan indeks 59,83, berkat berbagai upaya yang terus dilakukan dalam intervensi peningkatan indikator pendukung.
"Terdapat lima indikator untuk menentukan IPP yakni domain pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim M Agus Hari Kusuma di Samarinda, Selasa.
Peningkatan IPP ini dicapai karena Dispora Kaltim terus melakukan berbagai langkah, antara lain dengan menggelar berbagai pelatihan kepemimpinan, mendorong pemuda untuk bergabung di organisasi, fasilitasi usaha, dan yang tak kalah penting adalah terus menggelar pelatihan kecakapan hidup (life skill) untuk mewujudkan pemuda menjadi mandiri dan memiliki daya saing.
Berbagai pelatihan kecakapan hidup yang telah dan akan terus dilakukan di tahun ini seperti pelatihan konten kreator, frozen food, tata rias, barber shop, anyaman rotan dan bambu, budidaya perikanan hingga produk hilir, budidaya pertanian hingga hilir, desain grafis, tata boga, perbengkelan, servis elektronik, dan lainnya.
"Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan partisipasi dan kepemimpinan sebagai indikator Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), sesuai amanah Perpres Nomor 43/ 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan," katanya.
Didampingi Rasman Rading selaku Kabid Pengembangan Pemuda, Agus melanjutkan, berkat berbagai upaya yang dilakukan itu, maka IPP Kaltim terus mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir, yakni pada 2021 IPP Kaltim masih 52,5 poin, namun naik menjadi 56,67 poin pada 2022, dan kembali naik menjadi 59,83 poin pada 2023.
"Capaian IPP Kaltim pada 2022 ada di peringkat tujuh dan berada di atas rata-rata nasional. Sedangkan pada 2023 dengan IPP 59,83 poin ini juga berada di atas rata-rata nasional yang tercatat sebesar 55,83 poin," katanya.
Ia juga mengatakan untuk provinsi dengan lima besar perolehan IPP di Indonesia, pertama adalah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan indeks 70 poin, disusul Bali 62, Kaltim 59,83, Maluku Utara 58,83, dan Aceh juga dengan IPP 58,83 poin.
Peningkatan IPP di Kaltim didorong oleh sejumlah perbaikan indikator, seperti pada domain kesehatan dan kesejahteraan, domain lapangan dan kesempatan kerja, serta domain gender dan diskriminasi.
Kaltim berhasil dongkrak pembangunan pemuda ke level 3 nasional
Selasa, 28 Mei 2024 20:38 WIB
Terdapat lima indikator untuk menentukan IPP yakni domain pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi