"Kami mengapresiasi komitmen Kalapas Hidayat dan jajarannya dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi warga binaan dan pegawai Lapas Narkotika Samarinda," kata Ketua Tim Survey LAPKLIN, dokter Ana di Samarinda, Rabu.
Menurutnya, akreditasi klinik ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
Tim LAPKLIN melakukan penilaian terhadap berbagai aspek, antara lain manajemen, pelayanan medis, pelayanan keperawatan, dan sarana prasarana.
"Upaya peningkatan predikat klinik melalui penyelenggaraan akreditasi diperlukan untuk memberikan perlindungan kepada warga binaan terhadap mutu pelayanan kesehatan," ucap dokter Ana.
Kalapas Narkotika Samarinda Hidayat mengatakan bahwa akreditasi ini bukan hanya untuk mendapatkan predikat, tetapi yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi warga binaan.
Akreditasi klinik merupakan pengakuan terhadap mutu pelayanan klinik setelah dilakukan penilaian bahwa klinik tersebut telah memenuhi standar akreditasi.
"Kami optimis Klinik Pratama Lapas Narkotika Samarinda dapat meraih hasil terbaik dalam akreditasi kali ini," kata Hidayat.
Untuk meningkatkan layanan kesehatan WBP, Lapas Narkotika Samarinda juga menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Klinik Pratama Lasusda Lapas setempat.
"Peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu titik fokus, kali ini kami berusaha agar Klinik Pratama Lasusda dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Kota Samarinda," Ucap Kalapas Hidayat.
ia mengemukakan bahwa peningkatan layanan kesehatan pada Lapas Narkotika Samarinda terus berbenah mulai dari terbitnya Izin Klinik Pratama Lasusda, hingga kali ini dapat bermitra dengan BPJS Kota Samarinda.
Tak hanya warga binaan Lapas Narkotika Samarinda saja yang menerima manfaatnya, bahkan warga masyarakat permukiman Bayur sekitar Lapas pun dapat melakukan pengecekan kesehatan di Klinik Pratama tersbeut dengan menggunakan fasilitas BPJS.
Disampaikannya, klinik kesehatan tersebut juga selalu ramai dikunjungi oleh warga binaan, dengan intensitas rata-rata 60 orang per hari, dalam melakukan pengobatan, perawatan mau pun sekadar mengecek kesehatan.
"Diharapkan dengan adanya peningkatan layanan kesehatan ini dapat bermanfaat untuk warga binaan serta masyarakat luas," ujar Hidayat.