Satuan tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengatakan pemerintah pusat membangun kembaran jembatan Pulau Balang dengan membangun duplikasi bentang pendek jembatan itu untuk menampung arus lalu lintas saat IKN sudah terbangun.
Jembatan Pulau Balang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, jelas Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga ketika dihubungi dari Penajam, Minggu.
Jembatan Pulau Balang juga bakal terkoneksi dengan Bandar Udara (Bandara) Naratetama prasarana penunjang transportasi IKN, yang sedang dibangun di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Jembatan Pulau Balang juga bakal terkoneksi dengan Bandar Udara (Bandara) Naratetama prasarana penunjang transportasi IKN, yang sedang dibangun di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sehingga membangun kembaran bentang pendek jembatan Pulau Balang itu perlu sebagai penunjang untuk kelancaran arus lalu lintas transportasi menuju IKN.
Pemerintah pusat membangun duplikasi bentang pendek jembatan Pulau Balang, menurut dia, karena dinilai jembatan yang ada saat ini tidak mampu menampung arus lalu lintas ketika IKN telah terbangun.
Kembaran bentang pendek jembatan Pulau Balang dirancang sama panjang dengan bentang pendek jembatan Pulau Balang, yakni 470 meter yang rampung dibangun Provinsi Kalimantan Timur pada 2015.
Anggaran pedoman perancang jembatan lengkung di Kelurahan Pantai Lango di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur itu sekitar Rp2,1 triliun, dana pembangunan fisik lebih kurang Rp331,88 miliar.
"Anggaran pembangunan dan pembebasan lahan bersumber sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)," ujarnya.
"Duplikasi jembatan yang dibangun pemerintah pusat itu, sejajar dengan bentang pendek jembatan Pulau Balang," tambahnya.
Kembaran bentang pendek jembatan Pulau Balang itu untuk mencegah kemacetan lalu lintas saat jembatan penghubung Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan dioperasikan pada tahun ini (2024).
"Kemajuan pembangunan duplikasi Jembatan Pulau Balang itu sekitar 71 persen, ditargetkan selesai 100 persen pada Juli 2024, kemudian Jembatan Pulau Balang dioperasikan untuk umum pada Agustus 2024," kata Danis.