Balikpapan (ANTARA) - PLN terus menggenjot pembangunan infrastruktur listrik di Kutai Timur agar bisa terhubung dengan jaringan distribusi Sistem Mahakam.
“Sekarang kita melanjutkan dengan membangun jaringan transmisi SUTT 150 kV Sangatta–Muara Wahau dan SUTT 150 kV Tanjung Redeb– Muara Wahau,” kata General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar, Rabu.
Ia mengatakan sistem jaringan baru tersebut akan menyambungkan jaringan listrik Kaltim dan Kaltara.Bila kelak terhubung maka sistem isolated yang saat ini berlaku di Muara Wahau, akan masuk Sistem Mahakam. Generator diesel (PLTD) yang melayani untuk 15.149 pelanggan di Wahau pun akan dipensiunkan sesuai komitmen PLN untuk alih energi dan lebih ramah lingkungan.
Menurutnya SUTT 150 kV Sangatta–Muara Wahau akan dibangun melintasi lima kecamatan mulai dari Sangatta Utara ke Rantau Pulung, Bengalon, Telen, dan sampai Muara Wahau dengan total panjang lintasan sepanjang 250 kilometer sirkuit (kms). Proyek ini sedang dalam proses pra konstruksi. Dalam proses ini PLN tengah melakukan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), penetapan lokasi (penlok), Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), dan izin lingkungan.
“Saat ini kami masih melakukan permohonan status fungsi kawasan hutan ke BPKH (Balai Pemantapan Kawasan Hutan) Samarinda,” kata Siregar.
Ia juga menambahkan, bahwa Kutai Timur diproyeksikan akan terus berkembang dan bertambah sebanyak 350 pelanggan setiap tahun dengan pelanggan berlatar pelanggan industri, tegangan menengah, ataupun pelanggan tegangan tinggi.
Raja Muda Siregar mengungkapkan sebelumnya sampai akhir 2023 lalu, sebanyak 2.765 pelanggan PLN di Kecamatan Kaliorang, Sepaso, Kaubun, dan Sangkulirang sudah bisa mendapat pasokan listrik 24 jam karena PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) sudah menyelesaikan proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Sangatta–Maloy dan SUTT 150kV Maloy–Kobexindo.