Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan program penanggulangan banjir masih menjadi prioritas pemerintah kota itu mengingat cuaca ekstrem mengakibatkan daerah setempat rawan bencana tersebut.
"Kami terus berupaya melakukan berbagai langkah untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda Samarinda, khususnya di musim hujan," katanya di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin.
Ia menjelaskan program penanggulangan banjir meliputi koordinasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota dan provinsi, serta Balai Wilayah Sungai (BWS).
"Salah satu program yang kami lakukan adalah pembebasan lahan permukiman warga di kawasan bantaran sungai, yang menjadi salah satu penyebab banjir. Kami juga melakukan normalisasi parit, pembangunan drainase, pengerukan sungai, dan pembangunan Siring sungai," ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang selalu sigap menangani banjir jika terjadi hujan deras.
"BPBD telah menyiapkan peralatan dan personel yang siaga 24 jam untuk membantu warga yang terdampak banjir. Kami juga telah memetakan beberapa titik rawan banjir untuk rencana pembangunan kelanjutan," katanya.
Ia berharap, program itu dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Samarinda, yang selama ini kerap mengalami kesulitan akibat banjir.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik di Samarinda, agar warga dapat hidup lebih nyaman dan sejahtera," katanya.
Wali Kota Andi Harun mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda pada 2024 naik menjadi Rp5,1 triliun.
"Kenaikan APBD ini merupakan hasil dari optimalisasi pendapatan daerah, baik dari pajak, retribusi, maupun dana perimbangan dari pemerintah pusat," kata dia.
Ia mengatakan fokus pembangunan Kota Samarinda pada 2024 masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni pengendalian banjir dan penataan infrastruktur kota.
"Kami akan terus mempercepat pembangunan waduk, saluran drainase, dan pompa air di titik-titik rawan banjir," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya penataan infrastruktur kota, seperti jalan, jembatan, dan infrastruktur berbasis disabilitas.
"Kami ingin Samarinda menjadi kota yang nyaman, aman, dan ramah bagi semua warga, termasuk warga disabilitas," katanya.
Oleh karena itu, Pemkot Samarinda berupaya membangun dan memperbaiki infrastruktur kota, seperti jalan, jembatan, trotoar, dan fasilitas umum lainnya yang ramah disabilitas
Ia menyampaikan bahwa penataan kota meliputi pembenahan kawasan tepian Sungai Mahakam yang akan menjadi "teras" Samarinda.
Selain itu, pembenahan kawasan Citra Niaga yang akan menjadi pusat perdagangan dan kuliner, serta penanganan persampahan yang akan menggunakan teknologi pengolahan sampah menjadi energi.
"Kami berharap pembangunan ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Samarinda, serta menjadikan Samarinda sebagai kota yang modern, maju, dan berdaya saing," katanya.