Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengingatkan agar mewaspadai dampak perubahan iklim dan fenomena El Nino yang telah melanda tujuh daerah di Indonesia.
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik di Samarinda, Senin, mengatakan berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tujuh daerah terdampak El Nino, yakni Sumatera bagian tengah hingga selatan, Riau bagian selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa Barat.
Ketujuh wilayah tersebut sebagian besar berada di wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa, sehingga potensi hujan terjadi sangat kecil dan berdampak pada kekeringan.
Akmal menegaskan peristiwa super El Nino yang melanda tujuh daerah tersebut harus menjadi perhatian serius bagi Pemprov Kaltim.
“Kita bersyukur, Kalimantan Timur sudah mulai turun hujan walaupun tidak maksimal, sehingga dapat mengurangi dampak dari kerawanan kebakaran hutan dan lahan,” kata Akmal.
Dirjen Otda Kemendagri itu berharap dinas/instansi terkait yang secara langsung berkaitan dengan tugas-tugas penanganan dampak super El Nino untuk selalu waspada.
Terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.
“Ini penting agar kita bisa melakukan antisipasi dan langkah-langkah penanganan fenomena dan dampak super El Nino,” ujarnya.
Dampak super El Nino, seperti naiknya suhu bumi yang menyebabkan kemarau panjang mengakibatkan gagal panen dan telah melanda beberapa daerah di tanah air.
Oleh karena itu, Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Dinas Perindagkop maupun instansi terkait untuk melakukan antisipasi agar tidak terjadi kelangkaan komoditi pangan.
“Kelancaran distribusi kebutuhan pokok masyarakat sangat penting untuk menjaga serta mengantisipasi kekurangan stok, guna mencegah lonjakan harga penyebab inflasi.
“Perlu dilakukan kerja sama antar daerah meliputi komoditas pangan strategis," ujarnya.
Selain itu, setiap item komoditas dikaji oleh setiap daerah, di mana daerah yang kekurangan komoditas bisa mengambil dari daerah yang surplus komoditas pangan.
"Perlu juga mendorong peran dan kerjasama lintas sektor, juga mengoptimalkan kerja TPID,” ucapnya.(Adv/Diskominfo Kaltim)