Balikapan, (ANTARA Kaltim) - PLN Cabang Balikpapan, Klimantan Timur berupaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan listrik selama Pemilu 2014 dengan mencukupi pasokan daya dari semua pembangkit daya yang ada.
"Kalau kita diminta menjamin tidak akan ada pemadaman relatif sulit. Tidak ada yang bisa menjamin, tetapi kami akan berusaha semakismial mungkin mengurangi potensi gangguan. Kami juga memaksimalkan seluruh pembangkit yang tersedia untuk memenuhi pasokan energi listrik," kata Manager PLN Balikpapan Priyo Wurianto di Balikpapan, Selasa (8/4).
Ia mengatakan, unit layanan gangguan juga siaga selama 24 jam seperti biasa. Pihaknya juga memperbaiki distribusi dari pembangkit Peaking yang berkapasitas 2X50 MW.
Menurut Priyo, kini daya dari pembangkit itu sudah bisa masuk ke dalam Sistem Mahakam setelah sebelumnya selalu ditolak sistem.
100 MW dari pembangkit Peaking kini menjadi salah satu pendukung utama Sistem Mahakam untuk memenuhi kebutuhan 297 MW bagi 3 kota utama Kaltim, yaitu Balikpapan, Samarinda, dan Tenggarong.
Dia mengatakan, kini daya mampu Sistem Mahakam mencapai 300 MW, bahkan bila seluruhnya optimal bisa mencapai 350 MW.
PLN Cabang Balikpapan juga sedang menunggu daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Senipah berkapasitas 2x41 MW. Listrik dari pembangkit itu diperhitungkan akan masuk dalam Sistem Mahakam pada bulan Mei 2014.
"Sekarang sedang dalam persiapan teknis untuk pengujian. Kami butuh dukungan semua pemangku amanah baik dari operator pembangkit hingga pasokan gas," kata Priyo.
Tambahan 82 MW dari Senipah, menurut dia, untuk mengamankan pasokan, terutama saat beban puncak antara pukul 17.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA.
Menurut dia, tahun ini juga diperkirakan pembangkit swasta milik PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) di Sebulu dengan kapasitas 2X25 MW akan bisa masuk ke Sistem Mahakam setelah turbin pembangkitnya mengalami kerusakan tahun lalu. (*)