Samarinda (ANTARA) -
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin mengatakan pihaknya bersiap untuk mengupayakan imunisasi pencegahan penyakit Japanese Encephalitis (JE) dan segera memprogramkan pemberian vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah tersebut.
"Vaksin JE adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah radang otak pada anak yang disebabkan oleh virus JE," kata Jaya Mualimin di Samarinda, Jumat.
Vaksin ini, ungkap Jaya, sudah dilaksanakan di Bali dan Kalimantan Barat sejak 2018, dan sudah masuk dalam imunisasi dasar lengkap yang harus diselesaikan pada masa balita.
Dia menjelaskan, penyakit Japanese Encephalitis, yaitu radang otak yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Culex. Penyakit tersebut bisa menimbulkan gejala ringan seperti demam, sakit kepala, dan mual, atau gejala berat seperti kaku leher, kejang, kelumpuhan, dan koma.
"Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksin JE yang efektif dan aman," ucap Jaya.
Jaya menerangkan, Vaksin JE sudah digunakan di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.
Menurutnya jika ada yang tinggal atau bepergian ke daerah yang berisiko tinggi terkena penyakit JE, sebaiknya mendapatkan vaksinasi JE terlebih dahulu. Vaksin ini biasa diberikan kepada orang yang hendak bepergian haji atau umrah.
"Kita juga bisa menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, obat nyamuk, atau pakaian yang menutupi kulit," ujar Jaya.
Ia menyarankan, jika ada yang mengalami gejala-gejala penyakit JE, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dikemukakannya vaksin JE belum masuk ke Kaltim karena masih menunggu persetujuan dari Kementerian Kesehatan.
"Yang baru mau masuk ke Kaltim adalah vaksin hepatitis. Kami berharap tidak ada kasus JE di sini, karena penyakit ini bisa berakibat fatal bagi anak-anak," ujarnya.
Selain vaksin JE, Jaya Mualimin juga menyebutkan Dinkes Kaltim akan melaksanakan program imunisasi DBD untuk anak-anak di bawah sembilan tahun.
"Program ini sudah kami inisiasi di Balikpapan karena di sana paling banyak kasus DBD. Tahun ini kami siapkan untuk seluruh Kaltim dengan target 10 ribu anak," katanya.
Ia menambahkan program imunisasi tersebut merupakan upaya pencegahan penyakit yang lebih efektif dan murah daripada pengobatan.
"Kami berharap masyarakat mendukung program ini dan membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan imunisasi secara gratis di fasilitas kesehatan terdekat," kata Jaya Mualimin (Adv)