Samarinda (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur upayakan transformasi layanan primer untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang promotif dan preventif di seluruh fasilitas pelayanan primer.
"Transformasi layanan primer yang akan dijalankan menerapkan konsep kewilayahan difokuskan pada pendekatan siklus hidup serta mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke tingkat dusun," kata Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin di Samarinda, Selasa.
Ia mengatakan fokus transformasi layanan primer adalah siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan promosi dan pencegahan.
"Integrasi layanan primer berarti merupakan upaya untuk mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan masyarakat yang esensial dalam mewujudkan pelayanan yang komprehensif, berkesinambungan dan berkualitas," ucapnya.
Jaya menjelaskan integrasi layanan primer merupakan tahapan dari transformasi layanan primer yang dijalankan. Tahap pertama yaitu edukasi penduduk dan tokoh masyarakat, selanjutnya tahap kedua pencegahan primer dengan penambahan imunisasi rutin.
Kemudian tahap ketiga melalui skrining 14 penyakit dengan kematian tertinggi, dan tahap keempat peningkatan kapasitas dan kapabilitas via revitalisasi jejaring, standarisasi layanan di puskesmas, posyandu dan kunjungan ke rumah.
"Yang terakhir sebagai integrasi layanan primer yang bermutu dan mudah diakses masyarakat," kata Jaya.
Jaya juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi layanan primer (puskesmas) dalam melakukan transformasi.
Tantangan itu antara lain persoalan capacity building yaitu mengenai SDM dan sarana prasarana yang tersedia, persoalan kerja sama multi sektoral, tantangan pemberdayaan masyarakat, kader, dan tokoh masyarakat, perubahan kebijakan dan strategi, serta persoalan manajemen dan regulasi.
"Sehingga perlu adanya review Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas yang mengatur integrasi layanan primer di dalamnya," ucap Jaya.(Adv)