Samarinda (ANTARA) - Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juli 2023 mengalami surplus sebesar 1,3 miliar dolar AS, baik berupa komoditas minyak dan gas (migas) maupun nonmigas.
"Surplus sebesar itu berasal dari perdagangan nonmigas terjadi surplus sebesar 1,48 miliar dolar, dikurangi sektor migas mengalami defisit sebesar 183,02 juta dolar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana Nababan di Samarinda, Senin.
Ia melanjutkan, secara total nilai ekspor Provinsi Kaltim pada Juli 2023 mengalami penurunan sebesar 9,85 persen jika dibandingkan dengan Juni 2023, yakni dari sebesar 1,95 miliar dolar menjadi senilai 1,76 miliar dolar.
Turunnya ekspor pada Juli 2023 dibandingkan dengan Juni 2023 disebabkan oleh turunnya nilai ekspor nonmigas sebesar 12,83 persen.
Kontribusi nonmigas yang mencapai 91,71 persen terhadap total ekspor Kaltim, sehingga menyebabkan nilai ekspor secara total mengalami penurunan, meskipun nilai ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 45 persen.
Nilai ekspor nonmigas pada Juli 2023 tercatat sebesar 1,6 miliar dolar, lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas pada Juni 2023 yang sebesar 1,85 miliar dolar.
Sedangkan nilai ekspor migas pada Juli 2023 tercatat sebesar 145,81 juta dolar, atau mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai ekspor migas Juni 2023 yang tercatat sebesar 100,56 juta dolar.
Naiknya nilai ekspor migas disebabkan oleh naiknya nilai ekspor gas sebesar 174,67 persen, yakni dari 35,46 juta pada Juni menjadi sebesar 97,40 juta pada Juli.
Sebaliknya, nilai ekspor hasil minyak mengalami penurunan sebesar 25,63 persen, dari sebesar 65,10 juta pada Juni 2023 menjadi sebesar 48,41 juta pada Juli 2023.
"Secara total, jika dibandingkan dengan Juli 2022, maka nilai ekspor Kaltim turun sebesar 51,09 persen, yakni pada Juli 2022 nilai ekspor sebesar 3,59 miliar dolar, turun menjadi 1,76 miliar dolar pada Juli 2023," kata Yusniar.
Neraca perdagangan Kaltim surplus 1,3 miliar dolar pada Juli
Senin, 21 Agustus 2023 16:09 WIB
Surplus sebesar itu berasal dari perdagangan nonmigas terjadi surplus sebesar 1,48 miliar dolar, dikurangi sektor migas mengalami defisit sebesar 183,02 juta dolar