Bontang (ANTARA) - Gencarkan edukasi dalam mendorong produktivitas lahan dan tanaman melalui peningkatan kapasitas petani, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meriahkan Festival Agribisnis di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
VP Marketing Business Partner Korporasi (MBPK) Pupuk Kaltim Indah Febrianty dalam rilisnya, Minggu mengungkapkan keikutsertaan Pupuk Kaltim pada kegiatan ini sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri, melalui beragam edukasi bagi para petani di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Panda Jaya Kecamatan Pamona Selatan, pada 10 Mei 2023 menjadi langkah Pupuk Kaltim untuk meningkatkan brand awareness di kalangan petani, agar lebih familiar terhadap produk unggulan perusahaan yang telah teruji sesuai dengan berbagai karakteristik lahan dan tanaman.
"Kegiatan ini menjadi salah satu sarana Pupuk Kaltim dalam mendorong penguatan ketahanan pangan, melalui edukasi bagi petani agar mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara merata di Indonesia," ucap Indah.
Dijelaskan Indah, Pupuk Kaltim sebagai perusahaan agribisnis dan instrumen pendukung pertanian nasional, selalu mengedepankan produk unggulan yang ramah lingkungan.
Mulai dari produk Urea Daun Buah, NPK Pelangi, hingga Pupuk Hayati, hal ini pun telah dibuktikan dengan peningkatan produktivitas berbagai jenis komoditi pertanian, pada program pendampingan di sejumlah wilayah tanggung jawab Perusahaan.
Termasuk di Kecamatan Pamona Selatan yang terkenal dengan komoditi kakao dan kelapa, pun menjadi perhatian Pupuk Kaltim agar ke depan bisa lebih produktif dengan kenaikan hasil yang jauh lebih signifikan.
Dimana Pupuk Kaltim memiliki NPK Pelangi formula khusus Kakao dengan komposisi 14-16-12-4, yang diharap bisa diaplikasikan maksimal oleh petani di Pamona Selatan.
"NPK Pelangi formula khusus ini merupakan jenis pupuk subsidi yang didistribusikan Pupuk Kaltim hingga Sulawesi sebagai sentra tanaman kakao. Sehingga dengan edukasi yang diberikan, petani di Pamona Selatan dan Poso secara umum bisa lebih maksimal dalam mengelola lahan pertanian," terang Indah.
Selain ketersediaan pupuk subsidi yang sesuai dengan karakteristik lahan dan tanaman, Pupuk Kaltim juga memproduksi pupuk nonsubsidi yang juga terbukti keunggulannya.
Baik untuk jenis Urea dan NPK, guna mendukung pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri khususnya bagi petani yang tidak masuk dalam penerima subsidi sesuai data E-RDKK di tiap daerah.
Salah satu produk terbaru hasil inovasi Pupuk Kaltim yakni NPK JOS, yang merupakan perpaduan pupuk kimia dan pupuk hayati dalam satu kemasan.
NPK JOS sebagai pupuk majemuk makro, mampu memberi hasil terbaik bagi komoditas pertanian, serta menjadikan tanah semakin kaya nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani akan lebih efisien dalam pemakaian.
"Produktivitasnya pun telah teruji pada berbagai komoditas dan karakteristik lahan berbeda, dengan hasil yang jauh lebih signifikan dari sebelumnya," tandas Indah.
Dari kesinambungan upaya Pupuk Kaltim memberikan edukasi kepada petani di daerah, diharap produktivitas pertanian melalui pemupukan berimbang dan penggunaan pupuk yang sesuai karakteristik lahan mampu dipahami dengan baik, sehingga ke depan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani makin tercapai.
Temu tani maupun kegiatan sejenis tetap menjadi salah satu sasaran perusahaan memberikan awareness melalui edukasi, guna meningkatkan kapasitas petani agar mampu mendorong produktivitas secara maksimal.
"Langkah edukasi dan pendampingan berkelanjutan akan terus digencarkan Pupuk Kaltim, untuk membantu petani mendorong produktivitas dan peningkatan kapasitas pertanian sebagai wujud dukungan perusahaan terhadap ketahanan pangan," tutur Indah.
Bupati Poso Verna GM Inkiriwang, mengapresiasi dukungan dan kolaborasi berbagai pihak di sektor pertanian dalam mensukseskan Festival Agribisnis 2023, tak terkecuali Pupuk Kaltim.
Menurut dia, kegiatan ini menjadi salah satu instrumen dalam mengedukasi masyarakat tani, khususnya di Kecamatan Pamona Selatan agar ke depan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.
"Paling tidak masyarakat tani bisa banyak belajar tentang teknik dan tata cara mengelola lahan pertanian yang benar, agar hasil produksi pertanian semakin meningkat dan unggul kualitasnya," kata Verna.
Diungkapkannya, Festival Agribisnis merupakan terobosan inovatif yang tidak hanya ditujukan untuk mendorong peningkatan hasil pertanian dan peternakan, tapi juga upaya membuka pangsa pasar lebih luas terhadap hasil produksi pertanian.
Sehingga manfaat pun akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus memberikan kontribusi terhadap program pemerintah terkait swasembada pangan.
"Begitu pula kedepannya, dapat lebih mendorong masuknya investor di segmen usaha agribisnis. Apalagi Poso merupakan daerah yang memang berbasis pertanian,” pungkas Verna.(*)