Penajam, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, terus berupaya mendorong nelayan meningkatkan hasil tangkapan ikan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
"Pemerintah kabupaten terus dorong tingkatkan produksi ikan tangkap," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto di Penajam, Kaltim, Rabu.
Pemerintah kabupaten bersama pemerintah pusat memberikan bantuan peralatan tangkap nelayan dan pengembangan SDM (sumber daya manusia) sebagai bentuk dorongan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan.
Bantuan yang diberikan kepada nelayan bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta pemerintah kabupaten, jelas dia, di antaranya berupa alat tangkap, kapal dan mesin, serta perbaikan kapal.
Diharapkan sepanjang 2023 produksi ikan tangkap di Kabupaten Penajam Paser Utara lebih meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hasil produksi ikan dari nelayan tangkap di Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2021 tercatat 6.400 ton dan pada 2022 produksi ikan tangkap nelayan terdata mencapai 7.000 ton.
"Hasil tangkapan ikan nelayan pada 2021 sebanyak 6.400 ton dan pada 2022 bertambah 600 ton menjadi 7.000 ton," jelas dia.
Hasil produksi ikan dari nelayan tangkap tersebut, lanjut dia, masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sebenarnya, hasil tangkap nelayan cukup banyak, namun hasilnya langsung dijual kepada pembeli dan tidak menjualnya di pasar yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Para nelayan sering menjual ikan hasil tangkapan langsung ke pembeli, baik saat masih di tengah laut maupun di darat sehingga Dinas Perikanan tidak mencatat tangkapan nelayan.
Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Andi, juga harus memiliki tambat perahu nelayan yang memadai dilengkapi TPI (tempat pelelangan ikan) agar para nelayan dapat menjual ikan hasil tangkapan terpusat di TPI.(ADV)