Penajam, Kaltim (ANTARA) - Sebanyak 1.000 ekor sapi bantuan Kementerian Pertanian yang diterima peternak Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada Januari 2022 hingga Januari tahun ini terus berkembang, baik sapi untuk pembibitan maupun untuk penggemukan.
"Ada 1.000 ekor sapi tersebut terdiri 500 ekor merupakan sapi indukan betina dan pejantan untuk program pembibitan, sedangkan 500 ekor lainnya merupakan sapi untuk penggemukan," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU Arief Murdiyatno di Penajam, Senin.
Perkembangan saat ini adalah untuk program pembibitan berupa indukan ditambah dengan pedet bertambah hingga menjadi 587 ekor, belum termasuk sapi yang sedang bunting maupun indukan yang siap melahirkan.
Sementara untuk program penggemukan sudah dilakukan pemasaran total mencapai 704 ekor, kemudian dilakukan replacement (pembelian kembali) sebanyak 574 ekor.
Sedangkan pada pada bulan depan (Februari), ujar Arief, direncanakan pemasukan bakalan baru sebanyak 200 ekor dari Nusa Tenggara Timur, sehingga khusus untuk penggemukan totalnya menjadi 1.478 ekor hingga Februari mendatang.
Saat ini pihaknya terus menumbuhkan bisnis melalui koperasi mulai dari pembibitan, penggemukan, pemotongan, hingga usaha lainnya agar saling terkoneksi mulai hulu hingga hilir supaya bisnis utama tersebut terus berkembang.
"Unit bisnis lainnya adalah untuk lahan hijauan pakan ternak (HPT) yang ada sekarang seluas 44 hektare, sedangkan hasilnya adalah rumput unggul berupa odot, pakchong, king grass, dan kolomento yang semuanya memiliki nilai jual tinggi," katanya.
Untuk ke depan, pihaknya sedang menyiapkan unit bisnis lain seperti pembuatan pakan konsentrat dan unit pemotongan sapi, sehingga usaha koperasi ini akan terus membuahkan hasil sesuai tujuan korporasi petani.
Untuk mewujudkan bisnis tersebut, saat ini pendampingan program terus dilakukan oleh seluruh pihak terkait, baik pemerintah pusat, Tim Program DKS (Desa Korporasi Sapi) Kalimantan Timur, dan Tim Program DKS Kabupaten PPU.
"Kemudian tim dari Balai Veteriner Banjarbaru, Balai Karantina Pertanian Balikpapan, Balai Karantina Pertanian Samarinda, akademisi berbagai perguruan tinggi, NGO IARMCP, pemerintah desa di lokasi kegiatan, dan seluruh anggota Koperasi Jasa Babulu Brahman Jaya yang menjadi sasaran kegiatan," katanya.