Samarinda (ANTARA) - Pelayanan KB hasil inisiasi BKKBN pada 17-19 Januari 2023 di Provinsi Kaltim dengan menggunakan dana sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022, terealisasi sebanyak 2.040 peserta dari kabupaten/kota.
“Pada 2022 BKKBN mengalokasikan DAK kepada 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) total senilai Rp48 miliar,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sunarto di Samarinda, Jumat.
Dari DAK 2022 senilai itu tidak terserap semua alias masih menyisakan silpa, sehingga silpa itulah yang kemudian sebagian ia arahkan untuk memberikan pelayanan KB secara gratis ke masyarakat.
Pelayanan KB yang diberikan merupakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), seperti metode operasi wanita (MOW), yakni tindakan medis dengan pembedahan pada saluran telur wanita.
MKJP lainnya adalah intra uterine device (IUD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan KB spiral, kemudian implant, yakni alat kontrasepsi berupa kapsul silastik yang dipasang di bawah kulit lengan atas.
Sedangkan rincian dari 2.040 peserta dari 10 kabupaten/kota yang telah mengikuti KB gratis tersebut adalah peserta yang melakukan MOW ada 103 orang, melakukan IUD ada 643 orang, dan yang melakukan pemasangan implant sebanyak 1.294 orang.
Sedangkan rincian per kabupaten/kota dari total 2.040 orang tersebut adalah di Kabupaten Paser terdapat 1 peserta MOW, 59 IUD, dan 326 peserta implant, di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 15 peserta MOW, 130 peserta IUD, dan 255 peserta implant.
Kabupaten Berau terdapat 10 peserta MOW, sebanyak 15 peserta IUD, dan 42 peserta implant, Kabupaten Kutai Barat terdapat 9 peserta IUD dan 42 peserta implant.
Kabupaten Kutai Timur terdapat 19 peserra MOW, 69 peserta IUD, dan sebanyak 212 peserta implant, Dari Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat ada 5 orang melakukan MOW, 22 peserta IUD, dan ada 63 orang memasang implant.
Kabupaten Mahakam Ulu hanya ada 2 peserta yang melakukan KB dengan memasang IUD dan 43 orang memasang implant, Kota Balikpapan tercatat ada 5 orang melakukan MOW, 41 orang melakukan IUD, dan 11 orang dengan cara implant.
"Di Kota Bontang terdapat 82 peserta memasang IUD dan 32 orang dengan cara implant, di Kota Samarinda tercatat ada 48 orang melakukan MOW, 214 orang dengan cara IUD, dan sebanyak 268 peserta yang memasang implant," kata Sunarto.