Samarinda (ANTARA) - Kementerian Sosial membantu memulangkan warga tidak mampu (Poniran dan keluarga) dari Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, ke Kabupaten Tuban, Jatim, setelah Poniran tidak bisa bekerja akibat jatuh saat menjadi buruh bangunan lepas ketika membangun rumah walet.
"Saya ucapkan terima kasih kepada PWI Kaltim Peduli yang memfasilitasi kami dalam penanganan Pak Poniran dan keluarga, sehingga mereka bisa dipulangkan ke Tuban lewat kapal laut, tadi malam," ujar Badriah, Kepala Sentra Budi Luhur Banjarbaru, Kalsel, dihubungi dari Samarinda, Sabtu.
Sentra Budi Luhur Banjarbaru, di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos), merespon kasus warga yang sulit mendapatkan biaya penanganan dan membutuhkan respon cepat.
Salah satunya adalah masalah yang dialami Poniran yang sejak awal ditangani oleh Munanto, Relawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Peduli, sampai kemudian berkolaborasi dengan Kemensos untuk memulangkan Poniran dan keluarga.
Poniran (37), tercatat sebagai warga Simpang Raya Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat. Setelah mengalami kecelakaan jatuh saat membangun rumah walet, menderita patah tulang punggung sehingga ia perlu berobat.
"Kecelakaan kerja terjadi pada 15 Juni, kemudian dirawat di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar Kutai Barat selama tiga hari, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie (RS AWS) Samarinda, kemudian dioperasi tanggal 24 Juni," kata Hima (34), istri Poniran.
Selama suaminya dirawat di rumah sakit, untuk kebutuhan hidup sehari-hari, mereka dibantu tetangga. Bahkan untuk biaya ke Samarinda pun dibantu tetangga, sedangkan anaknya dititipkan ke tetangga yang meminjami rumah untuk tinggal selama ini.
Tanggal 19 Juli, Poniran bisa pulang dari rumah sakit, namun mereka bingung karena tidak memiliki biaya balik ke Kutai Barat yang berjarak 142 km dari Samarinda tersebut.
Ia bersyukur karena ada Munanto, relawan PWI Kaltim Peduli yang bersedia mengantarkan mereka ke Kutai Barat. Ia juga selalu berdoa semoga ada pihak yang membantu memulangkan ke kampung halaman di Tuban, karena suami tidak bisa bekerja setelah kecelakaan kerja tersebut.
"Kami bersyukur, melalui PWI Kaltim Peduli dihubungkan dengan Menteri Sosial, sehingga dapat biaya untuk pulang ke Tuban. Saya ucapkan terima kasih kepada bu menteri dan PWI Kaltim Peduli yang membantu kami," ucap Hima.*
Kemensos pulangkan warga dari Kaltim ke Jatim
Sabtu, 27 Agustus 2022 20:53 WIB
Kecelakaan kerja terjadi pada 15 Juni, kemudian dirawat di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar Kutai Barat selama tiga hari, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie (RS AWS) Samarinda