Tenggarong (ANTARA Kaltim)- Pesta rakyat bersama Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang dikemas dalam perayaan Erau Pelas Benua Etam yang ditutup dengan mengulur Naga dan Belimbur merupakan peristiwa sakral di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Namun, kegiatan ini bukan semata peristiwa ratusan tahun yang dilaksanakan setiap tahun ataupun perayaan turun temurun oleh kerabat Kesultanan Kutai Ing Martandipura bersama masyarakat, tetapi lebih bermakna sebagai momentum kebangkitan wisata budaya Kaltim.
“Erau Pelas Benua Etam yang dilaksanakan setiap tahun selain memiliki makna sakral juga momentum kebangkitan pariwisata budaya dan upaya meningkatkan tahun kunjungan wisata Kaltim,†kata Gubernur Kaltim dalam sambutan tertulis disampaikan Kepala Dinas Kebudaaan dan Pariwisata HM Aswin pada penutupan Erau Pelas Benua dan International Forklor and Art Festival di Museum Tenggarong, Ahad (7/7).
Menurut dia, tahun kunjungan wisata daerah atau Visit Kaltim Year 2013 merupakan salah satu program prioritas dan upaya Pemprov Kaltim bersama kabupaten dan kota guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah.
Kegiatan Erau yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun oleh kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura didukung dan difasilitasi Pemkab Kukar selalu dikemas dengan berbagai kegiatan seni budaya dan lomba ketangkasan tradisional.
“Tahun ini kegiatan diikuti berbagai daerah di Kaltim termasuk beberapa negara ikut berpartisipasi dengan menampilkan berbagai seni budaya dari negara masing-masing. Hal ini merupaan suatu terobosan yang sangat bagus,†tegasnya.
Dikatakan, inovasi dan kreativitas daerah dalam mengemas berbagai perayaan seni budaya akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan nasional bahkan mancanegara untuk datang berkunjung melihat langsung khasanah kekayaan seni budaya Kaltim.
“Berbagai potensi wisata daerah akan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, namun kreativitas dan inovasi dalam mengeksploitasi kesenian dan kebudayaan serta keindahan alam kita akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah kita,†ungkapnya.
Ditambahkan, Pemprov Kaltim berkomitmen untuk memberikan bantuan serta dukungan terhadap pengembangan kepariwisataan di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim, termasuk pembangunan infrastruktur guna memudahkan akses ke sentra wisata di daerah.
Dalam sambutannya Gubernur Awang Faroek mengimbau agar masyarakat yang datang dan ikut merayakan peristiwa Mengulur Naga dan Belimbur hendaknya tetap menjaga tata tertib dan kesopanan serta membatasi diri sehingga tidak mecederai peristiwa sakral yang terkandung dalam perayaan Erau Pelas Benua Etam di Kutai Kartanegara.
Hadir dalam penutupan Erau Pelas Benua Etam dan International Forklore and Arts Festival Sultan H Aji Salehudin II dan putra mahkota H Aji Pangeran Adipati Praboe Anom Soerya Adiningrat dan Asisten I Setdaprov Kaltim H Aji Fatur Rahman serta Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan perwakilan negara-negara partisipan. (Humas Prov Kaltim/Yans)
Erau Pelas Benua Etam Ditutup
Senin, 8 Juli 2013 9:53 WIB