Penajam (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara menyatakan penerima bantuan perlengkapan sekolah gratis bagi peserta didik baru di daerah tersebut dievaluasi.
"Berdasarkan masukan dari berbagai pihak bantuan perlengkapan sekolah gratis dievaluasi karena dianggap tidak tepat sasaran," ujar Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin di Penajam, Jumat.
Kebijakan pemberian perlengkapan sekolah secara cuma-cuma tersebut, lanjut ia, dievaluasi terutama sasaran penerima bantuan.
Evaluasi dilakukan melalui Disdikpora dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Penajam Paser Utara, serta catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hasil evaluasi bantuan perlengkapan sekolah gratis bagi peserta didik baru tidak tepat sasaran, karena dibagikan tanpa pertimbangan kriteria penerima.
Bantuan perlengkapan sekolah gratis tersebut, katanya, sebelumnya diberikan kepada seluruh peserta didik baru, sedangkan setelah dievaluasi bakal dibagikan kepada peserta didik baru yang tidak mampu.
"Penerima bantuan dibatasi hanya peserta didik baru yang masuk kategori tidak mampu, kesepakatan itu berdasarkan hasil evaluasi," ucapnya.
Ia mengatakan program bantuan perlengkapan sekolah gratis bagi peserta didik baru Tahun Ajaran 2022/2023 tetap ada, tetapi diperuntukkan skala prioritas.
Bantuan perlengkapan sekolah sebelumnya juga diberikan kepada seluruh peserta didik baru di sekolah negeri maupun swasta di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga Sekolah Menengah Atas.
Pada Tahun Ajaran 2022/2023, menurut dia, selain kategori tidak mampu yang menerima bantuan perlengkapan sekolah gratis adalah peserta didik baru tingkat PAUD hingga SMP.
"Dari hasil evaluasi pemberian perlengkapan sekolah gratis untuk peserta didik baru SMA/SMK Tahun Ajaran 2022/2023 juga ditiadakan," kata Alimuddin.(Adv)
Disdikpora penajam evaluasi penerima bantuan perlengkapan sekolah gratis
Jumat, 18 Maret 2022 16:12 WIB
Berdasarkan masukan dari berbagai pihak bantuan perlengkapan sekolah gratis dievaluasi karena dianggap tidak tepat sasaran