Jakarta (ANTARA) - Para atlet berparade di dalam Stadion Nasional Beijing saat Paralimpiade Musim Dingin dibuka Jumat di tengah badai kontroversi seputar pelarangan atlet Rusia dan Belarus akibat invasi Moskow di Ukraina.
Presiden China Xi Jinping resmi menyatakan Paralimpiade dibuka dan segera setelah kembang api dinyalakan di atas stadion "Sarang Burung" di ibu kota China tersebut.
Ratusan atlet dari puluhan negara mengibarkan bendera dalam prosesi melalui venue yang hanya dihadiri penonton lokal terseleksi cermat karena ada aturan COVID.
Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons menyampaikan pesan kuat dengan menyeru Paralimpiade dijadikan wahana mempromosikan perdamaian dan olahraga.
"Abad ke-21 adalah era dialog dan diplomasi, bukan perang dan kebencian," kata dia seperti dikutip AFP, seraya menyebut gencatan senjata Olimpiade untuk perdamaian tidak boleh dilanggar.
"Di sini, di Beijing, atlet Paralimpiade dari 46 negara berbeda akan bertanding satu sama lain, bukan berperang satu sama lain."
Setelah perjalanan mengerikan ke Beijing yang bahkan lolos dari pemboman akibat invasi Rusia, kontingen Ukraina disambut hangat ketika memasuki stadion. Atlet ski lintas alam Maksym Yarovyi menjadi pembawa bendera Ukraina.
Parsons memberikan tepuk tangan meriah kepada kontingen Ukraina begitu melewati podium dia.
Atlet-atlet Ukraina meluncurkan spanduk bertuliskan "hentikan perang," dan berulang kali meneriakkan "perdamaian untuk Ukraina". Beberapa atlet meneteskan air mata saat dipeluk oleh atlet-atlet negara lain.
Atlet China mendapatkan sambutan meriah dan tepuk tangan dari penonton tuan rumah, termasuk dari Presiden Xi, begitu memasuki stadion.
Beijing menjadi kota pertama di dunia yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin dan Musim Panas.
Kompetisi dimulai Sabtu ketika sekitar 650 atlet berkompetisi dalam 78 event dalam enam cabang olahraga, yakni hoki es, snowboarding, biathlon, ski lintas alam, ski alpine, dan curling kursi roda.