Bontang (ANTARA) - Ciptakan peluang ekonomi sektor usaha masyarakat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kelurahan Bontang Baru Kecamatan Bontang Utara, menggelar pelatihan pembuatan tas bagi ibu rumah tangga, menggandeng Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (PLKP) Kota Bontang.
Sebanyak 30 IRT di Kelurahan Bontang Baru dibekali tata cara pembuatan produk mulai dari tingkat dasar, hingga mampu menciptakan ragam tas berbagai rupa dengan merek ‘Boba Bags’.
VP CSR PKT Anggono Wijaya, mengungkapkan bekal pelatihan pembuatan tas bagi IRT ini merupakan kesinambungan upaya PKT dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui penciptaan peluang baru dengan potensi dan nilai ekonomi yang menjanjikan.
Hal ini juga sebagai dukungan PKT terhadap penguatan pendidikan vokasi dan pengembangan sektor UMKM lokal, dalam rangka revitalisasi ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19.
“Program ini merupakan bentuk sinergi PKT bersama Pemkot Bontang dalam mewujudkan Bontang sebagai kota vokasi, dengan menggerakkan ekonomi kreatif berbasis pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan,” kata Anggono, pada Kamis (10/2/2022).
Pelatihan ini menjadi tonggak awal dalam mendorong Kelurahan Bontang Baru sebagai sentra produksi tas di Kota Bontang, sehingga fokus peningkatan kesejahteraan masyarakat mampu tercapai seiring pengembangan usaha yang dijalankan.
Produk Boba Bags telah diluncurkan oleh Wali Kota Bontang Basri Rase pada 7 Februari 2022, sekaligus menjadi penanda kebangkitan UMKM lokal yang siap bersaing dengan produk sejenis.
“Ke depan PKT akan terus melakukan pendampingan agar UMKM lokal semakin maju dan berkembang dalam mencapai kesejahteraan serta kemandirian masyarakat,” tambah Anggono.
Lurah Bontang Baru Rully Adi Putra, menyampaikan apresiasi atas dukungan PKT dan Pemkot Bontang dalam mewujudkan ide Boba Bags untuk pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sektor UMKM lokal.
Dijelaskan, produk Boba Bags menyasar berbagai kalangan seperti pelajar dan ibu-ibu, dengan model yang dapat dipesan sesuai selera. Begitu pula untuk harga, tergantung jenis bahan dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatan, namun dipastikan tetap terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders, sehingga ide Boba Bags ini dapat terwujud. Utamanya kepada Pemkot Bontang dan PKT yang telah mendukung program ini dari awal,” ujar Rully.
Wali Kota Bontang Basri Rase, menilai Boba Bags sebagai role model kebangkitan UMKM lokal yang perlu didukung sepenuhnya, sehingga mampu bersaing secara luas di pasaran sebagai produk unggulan Bontang.
Dirinya juga mendorong Kelurahan lain untuk turut mengembangkan gagasan serupa di setiap wilayah, sehingga pemberdayaan masyarakat dan UMKM dapat berjalan menyeluruh sesuai program One Product One Village yang digaungkan Pemerintah.
“Inovasi ini dapat menjadi contoh bagi Kelurahan lain agar bisa punya segmen UMKM masing-masing, sebagai upaya mewujudkan kemandirian masyarakat sekaligus mendorong Bontang sebagai sentra UMKM di Kaltim,” ungkap Basri. (*)