Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara terus memantau kemungkinan adanya indikasi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) menjelang rencana pemerintah menaikkan harga dalam waktu dekat.
Bupati Nunukan Drs Basri, Kamis, mengatakan pihaknya sedang melakukan pemantauan terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan distribusi BBM di wilayahnya termasuk agen premium, minyak dan solar (APMS).
Sejak BBM subsidi yang dijual eceran dalam bentuk botolan, kelangkaan BBM di Kabupaten Nunukan telah berlangsung sejak empat hari lalu yang membuat masyarakat resah.
Ia mengatakan Pemkab Nunukan memang berupaya maksimal untuk menertibkan penjual BBM eceran dan tidak ada kaitannya dengan kelangkaan BBM subsidi saat ini.
"Memang sekarang ini di lapangan terjadi kelangkaan BBM (subsidi) tapi tidak berkaitan dengan penertiban penjual bensin botolan," kata Basri usai membuka rapat koordinasi teknis Satpol PP se-Kaltim di Hotel Marvell Nunukan.
Basri menegaskan akibat ketiadaan BBM subsidi di APMS sejak empat hari ini, pihaknya akan mencari tahu titik persoalannya agar tidak berdampak lebih meluas lagi.
Bentuk antisipasi dari Pemkab Nunukan terhadap kelangkaan BBM subsidi yang dikhawatirkan meluas dan berkepanjangan, dia mengaku telah memanggil seluruh pihak yang terkait seperti pemilik APMS untuk tetap mencari kuota kepada PT Pertamina.
"Sekarang ini kita dorong dan kawal terus pemilik APMS supaya memasok BBM subsidi dan tidak terjadi penimbunan," ungkap dia.(*)