Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kredit untuk peternak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang digulirkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) setempat dengan nama Kredit Ternak Sejahtera mulai Januari hingga Maret 2013 telah terserap Rp14 miliar.
"Total Kredit untuk UMKM yang kami alokasikan pada 2013 ini mencapai Rp500 miliar, dari nilai itu peternak yang memanfaatkan Kredit Ternak Sejahtera baru Rp14 miliar,"ujar Sapto Hariyadi, Penyelia Kredit UMKM Cabang Utama BPD Kaltim di Samarinda, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Sapto saat mendampingi Plt Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya, ketika mengunjungi kawasan ternak sapi milik Junaidi, salah satu peternak sapi yang berhasil mengembangkan berbagai jenis sapi di Desa Makroman, Samarinda.
Dari dana yang sudah digulirkan sebesar Rp14 miliar itu, tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Kaltim dengan debitur mencapai 134 orang.
Menurut Sapto, BPD Kaltim tidak memberikan batasan nilai uang yang siap disalurkan kepada debitur, tetapi dengan catatan bahwa calon debitur tersebut dinilai serius menjalankan usahanya.
Untuk melihat calon debitur dalam menjalankan usahanya itu, maka banyak cara yang diselia oleh penyelia, di antaranya adalah dengan datang langsung ke lokasi usaha calon debitur. Dari kegiatan ini, maka penyelia dapat menilai profil calon debitur berikut usaha yang dijalankannya.
Dalam kesempatan itu, Sapto juga menawarkan kepada Junaidi yang juga Ketua Kelompok Ternak Harapa Baru Desa Makroman, untuk mengambil Kredit Ternak Sejahtera dari BPD Kaltim dengan nilai di atas Rp200 juta karena Sapto percaya Junaidi adalah orang ulet dalam berusaha.
Saat itu Junaidi tidak langsung mengiyakan. Dia tampak berfikir sejenak dan kemudian dia hanya setuju mengambiil pinjaman sekitar Rp150 juta untuk mengembangkan usaha peternakannya.
"Saya gak berani ambil banyak-banyak, nanti susah juga saya mengembalikannya karena bayar cicilannya kan otomatis tinggi juga. Kalau cuma pinjam Rp150 juta kan sesuai dengan kemampuan saya,"kata Junaidi.
Dana sebesar itu rencananya akan digunakan untuk pembelian indukan sapi betina dan untuk penggemukan. Sapi indukan yang akan dibelinya diyakini mampu meningkatkan populasi sapi dengan cepat, sedangkan modal untuk penggemukan akan menguntungkannya karena setelah gemuk akan dijual dengan harga jauh lebih tinggi.
Sapto berharap agar alokasi kredit UMKM 2013 yang sebesar Rp500 miliar itu dapat terserap semua, baik terserap untuk pengembangan ternak sapi, kambing, ternak unggas, budidaya perikanan, dan usaha klontongan milik masyarakat.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya menilai positif langkah BPD Kaltim karena turut serta membantu masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Hal itu juga akan berpengaruh pada upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi dan kerbau. (*)
Kredit Ternak Kaltim Terserap Rp14 Miliar
Rabu, 10 April 2013 13:32 WIB