Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta para peternak untuk memanfaatkan fasilitas kredit perbankan agar usaha yang dijalani lebih meningkat cepat.
Dalam siaran pers Bagian Humas dan Protokol Pemrov Kaltim, Senin (25/2), Gubernur mengatakan selain untuk mengatasi masalah permodalan yang kerap menjadi penghalang, kredit perbankan juga sebagai tabungan di masa depan.
Permintaan Awang Faroek Ishak itu disampaikan saat Pembukaan Rapat Kerja Teknis Daerah (Rakontekda) Pembangunan Peternakan dan Pertemuan Kelompok Tani Ternak se-Kaltim 2013 di Pendopo Lamin Etam, Kantor Gubernur, Samarinda.
"Asal jangan kredit yang diberikan perbankan itu digunakan untuk kebutuhan konsumtif, misalnya membeli kendaraan ataupun membeli barang lain," katanya.
Budidaya peternakan rakyat di Kaltim, kata Awang Faroek, saat ini masih ditandai dengan kondisi modal kecil, jumlah kepemilikan ternak yang masih rendah dengan rata-rata hanya dua ekor ternak saja serta pemanfaatan teknologi tepat guna yang masih rendah.
Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Peternakan melakukan upaya terobosan di antaranya bekerja sama dengan Bank Kaltim yang meluncurkan Kredit Ternak Sejahtera, sehingga peternak dapat meningkatkan usaha.
"Pemerintah telah bersiap membentuk Lembaga Penjamin Kredit bagi petani dalam arti luas yang tidak lagi menggunakan agunan untuk pengajuan kredit ke perbankan karena kredit tersebut telah dijamin oleh pemerintah daerah," kata Awang Faroek.
BPD Kaltim, menurut Awang Faroek Ishak, telah memberikan empat kredit bagi petani, yaitu Kredit Kelapa Sawit Sejahtera, Kredit Perikanan Sejahtera, Kredit Ternak Sejahtera dan Kredit Pangan Sejahtera.
Tetapi, dari sekian kredit ini yang banyak terserap oleh petani adalah Kredit Kelapa Sawit Sejahtera, sementara kredit lainnya, apalagi kredit untuk ternak serapannya masih rendah.
Diingatkan Awang Faroek Ishak, daging dari ternak merupakan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh warga dunia, sehingga harga daging di dunia termasuk di Indonesia trennya terus meningkat.
Indonesia, menurut dia, merupakan bagian dari peradaban dunia juga tidak dapat terlepas dari pengaruh-pengaruh kenaikan harga tersebut.
Permasalahan yang sering dihadapi adalah suplai dan permintaan dari pengadaan daging dunia yang tidak merata distribusinya.
Pemerintah Provinsi Kaltim, lanjut Awang Faroek Ishak, terus berupaya meningkatkan produktivitas ternak melalui kegiatan perbibitan dan budidaya peternakan untuk mencapai swasembada daging pada 2014.
"Saya meminta kita semua untuk terus bekerja keras meningkatkan populasi ternak sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Dengan demikian kita berharap dapat berswasembada daging untuk memenuhi konsumsi lokal daerah," ungkap Awang Faroek Ishak.
Sementara, Pelaksana tugas Kepala Dinas Peternakan Kaltim, Dadang Sudarya, mengatakan, Rakontekda ini merupakan ajang silaturahim dan tukar informasi antarpeternak se-[Kaltim dan evaluasi dari perkembangan bantuan yang telah diterima oleh kelompok tani ternak.
Alokasi dana untuk pengadaan ternak khususnya ternak sapi, setiap tahunnya meningkat mulai dari 5.000 ekor hingga 8.000 ekor. Padahal pada periode sebelumnya, pengadaan ternak sapi hanya berkisar 1.000 sampai 2.000 ekor per tahun.
"Walau masih terjadi kekurangan pasokan daging namun konsumsi daging secara keseluruhan, Kaltim ternyata mampu memasok kebutuhan lokal 74,68 persen dan sisanya dari luar Kaltim 25,32 persen," kata Dadang Sudarya. (*)
Gubernur Kaltim Minta Peternak Memanfaatkan Kredit Perbankan
Selasa, 26 Februari 2013 4:51 WIB