Samarinda (ANTARA) - Komisi III DPRD Kota Samarinda, Kaltim melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) kesejumlah SPBU karena banyaknya keluhan warga masyarakat terkait truk yang antre cukup panjang untuk mengisi BBM hingga parkir di tepi jalan mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya Djoerani di Samarinda, Jumat, mengatakan ada lima titik SPBU yang di Sidak.
Dalam kegiatan itu, ada beberapa temuan di lapangan, di mana truk yang antre tidak sesuai dengan ketentuan saat melakukan pengisian BBM di SPBU.
"Paling parah, ditemukan di SPBU Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, truk dimodifikasi mempunyai dua tangki BBM," kata Angkasa Jaya.
Terus dikatakannya, ada juga ditemukan sebuah truk yang dimodifikasi, di mana seharusnya kapasitas tangki hanya 80 liter, namun bisa diisi hingga 100 liter.
Selain itu juga ada truk tanpa bak, konon katanya mengangkut pasir, tapi tidak memiliki bak hingga tidak memiliki KIR.
"Kami mencurigai dan diperkirakan adanya indikasi kesengajaan untuk mereka melakukan penjualan BBM ilegal," katanya.
Menurutnya Komisi III akan menggelar rapat. Jangan sampai ada kesimpulan yang berkenaan dengan pihak lain dan belum tentu dia bersalah dalam hal ini.
Angkasa Jaya juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) sudah membuat suatu kebijakan, bagi SPBU yang berlokasi di Jalan PM Noor untuk tidak ada lagi antrean panjang dalam pengisian BBM jenis solar, tetapi dialihkan ke SPBU Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.
“SPBU Tanah Merah khusus pengisian BBM jenis solar untuk truk yang memiliki roda enam dan akan diberlakukan mulai 15 November 2021,” ujarnya.
Komisi III selain melakukan Sidak di SPBU di Kecamatan Sungai Kunjang dan Kecamatan Samarinda Utara juga melakukan Sidak ke SPBU di Juanda dan Slamet Riyadi, Kecamatan Samarinda Ulu. Pada kedua SPBU tersebut kondisinya tertib dan tidak ada parkir ke jalan.
"Kita menginginkan pengisian BBM di SPBU tertib, lancar tidak ada lagi antrean panjang hingga parkir di tepi jalan, karena menganggu kelancaran pengguna jalan lainnya,” tutur Angkasa Jaya.