Badung (ANTARA) - Aplikasi berbagi kendaraan Trevo berkomitmen untuk membantu pemulihan perekonomian Bali yang terdampak pandemi COVID-19 dengan memberikan layanan bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara yang akan berlibur di Pulau Dewata.
"Sebagai aplikasi berbagi kendaraan yang baru saja hadir dan beroperasi di Bali, kami akan terus menjembatani kebutuhan konsumen dan pemilik kendaraan dengan sistem digitalisasi yang kami miliki," ujar General Manager Trevo Brandon Curson di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, selama pandemi COVID-19, banyak pemilik kendaraan khususnya yang sebelumnya menggantungkan hidup dari kedatangan wisatawan ke Bali, saat ini tidak dapat mendapatkan pendapatan dari kendaraan yang mereka miliki.
"Kami mendukung perekonomian Bali yang terpukul karena pandemi ini TREVO hadir untuk mengakomodir kebutuhan sewa kendaraan warga lokal, wisatawan lokal, maupun wisatawan domestik hanya dengan gawai pintar," katanya.
Brandon Curson menjelaskan, kehadiran Trevo di Bali merupakan salah satu bentuk upaya digitalisasi dalam industri transportasi yang saat ini sudah mutlak harus diadopsi oleh siapapun.
Menurutnya, hingga saat ini, Trevo telah menjalin kerjasama dengan puluhan pemilik kendaraan di Bali. Trevo juga memberikan sejumlah benefit serta fitur keamanan bagi pemilik kendaraan maupun
wisatawan.
"Hal itu dikarenakan dengan Trevo pengguna bebas memilih kendaraan dari pemilik atau host sesuai dengan jangka waktu yang dibutuhkan, misalnya sehari, seminggu maupun beberapa jam saja," ungkapnya.
Sedangkan bagi pemilik, fitur keamanan berupa asuransi perlindungan juga diberikan agar aset kendaraan tetap terjaga. Dengan cara seperti itu, Trevo yakin pemilik kendaraan dan wisatawan pengguna akan lebih cepat terhubung dan mudah.
"Selain itu, proses transaksi pembayaran dapat dilakukan secara non-tunai sehingga mengurangi interaksi kontak fisik serta mendukung program pemerintah Bali untuk bertransaksi secara non-tunai," ujar Brandon Curson.
Di wilayah bali, Trevo menyediakan layanan berbagai jenis alat transportasi seperti mobil sport mewah, mobil keluarga, maupun city car, pesawat pribadi, helikopter serta sepeda motor.
Sebagai daerah tujuan wisata, Bali tidak hanya dikunjungi wisatawan asing, tetapi juga dikunjungi turis lokal. Hal tersebut menurut Brandon Curson menjadi peluang penetrasi yang lebih luas.
Terlebih, karakteristik wisatawan asing dari Korea, Australia, maupun China yang cenderung menyewa kendaraan kelas mewah.
"Belum lagi, karakteristik wisatawan yang datang ke Bali memiliki length of stay yang panjang sehingga durasi pemakaian aplikasi bisa dilakukan dua hari sampai dua minggu. Berbeda dengan durasi penyewaan di kota lain, yang mungkin hanya dilakukan dua sampai tiga hari," katanya.