Samarinda (ANTARA) - Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikuktura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur meminta kepada dinas peternakan kabupaten dan kota, juga para penyuluh agar mendorong terbentuknya himpunan pelaku budidaya ayam kampung atau Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli).
Kepala DPTPH Provinsi Kalimantan Timur, Siti Farisyah Yana di Samarinda, Selasa mengatakan fakta di sejumlah daerah menyebutkan keberadaan Himpuli mampu menjadikan para peternak lokal lebih maju dalam pengembangan usahanya.
"Dengan komunitasnya (Himpuli) para peternak tidak hanya mendapatkan sejumlah ilmu peternakan, namun mereka juga bisa mendapatkan informasi yang akurat terkait penjualan," ucapnya saat membuka Pelatihan Budidaya Ayam Kampung di Aula BPPSDM Sempaja Samarinda, Senin(6/9).
Kegiatan tersebut yang diikuti oleh 25 peserta dan dijadwalkan berlangsung selama 3 hari (6-8 September) kerjasama UPTD Balai Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian dengan UPT Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Bengalon, Kutai Timur.
Menurut Yana, keberadaan Himpuli menjadi kekuatan bagi pelaku budidaya ayam kampung dalam mengembangkan usahanya, termasuk pemasaran, industri bahkan hilirisasinya.
"Ayam kampung ini sangat menguntung, selain pakannya mudah didapat serta sudah tersedia, juga cerewet atau tidak sulit beternaknya," ungkapnya.
Sementara Plt Kepala UPTD BPPSDMP Sempaja Samarinda Tri Ida Kartini menjelaskan pelatihan budidaya ayam kampung sebagai upaya untuk mewujudkan pertanian Kaltim yang berdaulat, disubsektor peternakan.
Kegiatan didukung PT Kaltim Prima Coal ini diikuti Dinas Pertanian Kutim 3 PPL, UPT P4 Bengalon 2 orang, Kantor Camat Bengalon 1 orang, 14 PPL Kutim, staf desa 1 orang, Himpuli Kaltim dan Kutim masing-masing 1 orang, serta bisiardi PT KPC 2 peserta.
Pelatihan diisi materi pengenalan bisnis ayam kampung, manajemen pemeliharaan, pakan, pencegahan dan penanganan penyakit, panen dan pasca panen, analisa usaha, pemasaran dan kelembagaan kelompok.