Penajam, Kaltim (ANTARA) - Komunitas Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur mengampanyekan diversifikasi pangan di masa pandemi, dimulai dari membagikan 150 kilogram singkong.
"Bahan makanan merupakan hal urgen dalam kehidupan sehari-hari, sehingga setiap rumah tangga harus memiliki persediaan bahan makanan maupun makanan jadi," ujar Ketua Masata Kabupaten PPU Nur Ariyanti di Penajam, Sabtu malam.
Dalam masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, ia ingin masyarakat tidak hanya mengandalkan beras sebagai bahan pangan utama, namun masih banyak bahan makanan lain yang nilai gizinya tidak kalah dengan beras dan mengenyangkan.
Hal ini dilakukan karena warga PPU tidak semuanya menanam padi, tapi banyak juga yang menanam singkong, pisang, buah, maupun tanaman pangan lain, sehingga kampanye ini sesuai dengan kearifan lokal.
Sebagai langkah awal kampanye diversifikasi (penganekaragaman) pangan, maka pihaknya mulai sore hingga Sabtu malam membagikan singkong mentah sebanyak 150 kilogram (kg) kepada masyarakat.
"Kami bagikan singkong tersebut dikemas dalam kantong plastik per 1,5 kg per kantong, sehingga total singkong mentah yang dibagikan mencapai 100 bungkus," kata Nunuk panggilan akrabnya.
Singkong dibagikan kepada pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor yang lewat di depan Sekretariat Kesultanan Paser, di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam.
"Selain dibagikan kepada pejalan kaki dan pengendara sepeda motor, singkong juga kami bagikan ke rumah-rumah warga yang tentunya juga kami pilih. Satu rumah atau tiap orang yang lewat, ada yang kami kasih satu bungkus dan ada yang dua bungkus," ujarnya.
Kebiasaan warga yang merasa belum makan jika belum mengonsumsi nasi, itu merupakan persepsi yang dibenarkan oleh pikiran, sehingga ketika telah mengonsumsi singkong goreng dalam jumlah banyak pun, mereka berpikir bahwa itu bukan makan.
"Untuk diversifikasi ini sangat banyak, bukan hanya singkong goreng, singkong rebus atau singkong yang diolah dalam bentuk apa saja. Masih banyak yang lainnya seperti pisang, kentang, ubi jalar, buah-buahan dan lainnya," ucap Nunuk.