Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Indonesian Offroad Federation (IOF) Pengda Kalimantan Timur, menggelar musyawarah daerah (Musda) di Balikpapan, Sabtu, dan dua kandidat yakni Anthony Agustrian dan Gatotkoco, menjadi calon kuat ketua.
"Dua duanya sama-sama muda dan energik. Dunia 'offroad' Kaltim bisa berharap banyak kepada keduanya," kata Sekretaris Umum IOF Kaltim, Windy Politon.
Anthony, atau lebih dikenal sebagai Tony E-BOS, dedengkot dari klub offroad East Borneo Offroad Squad, adalah offroader tangguh.
Dengan E-BOS, ia menjelajahi hampir seluruh medan offroad di Pulau Borneo dan kerap pula bertandang di lomba-lomba offroad di Jawa.
Sebagai juragan bengkel dan pemeliharaan mesin-mesin pengolahan kelapa sawit, Tony juga punya kemampuan manajerial yang mumpuni.
Sementara Gatotkoco, meski turun hampir di semua jenis lomba otomotif, ia termasuk baru di dunia offroad.
Sampai saat ini ia lebih terkenal sebagai pereli selain sebagai Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Cabang Balikpapan.
Prestasi terbaru Gatot adalah juara kelas A di ajang Reli Borneo, seri keempat Kejuaraan Nasional Reli November lalu.
"Saya memang masih baru di offroad ini, tapi bila teman-teman dan para senior di sini memberi kepercayaan untuk memimpin IOF, saya akan berusaha sebaik-baiknya," kata Gatot.
IOF Pengda Kaltim beranggotakan 9 klub offroad dari Balikpapan, Samarinda, Loa Kulu-Kutai Kartanegara, Bontang-Sangatta. Dari Balikpapan antara lain Tangguh Offroad Community (TORC) yang diwadahi pengembang perumahan PT Tangguh Sentrabumi dengan ketua offroader kawakan Mike Wahyudi, ada juga E-BOS, LJ80 Balikpapa yang juga menjadi anggota bersama LJ80 Samarinda dan Sangatta.
Ada juga Total Offroad Club (TOC), klub offroad para karyawan perusahaan migas Total Indonesie dengan dedengkot Harry Yanto alias Om Jin dan Captain Yusak Martin Howan.
Dari Samarinda, ada K2 dengan tokoh senior Budi Bor. Ada juga LCCS (Land Cruiser Club Samarinda). Dari Loa Kulu ada Kebo Rimba, klub offroad yang punya maskot mobil Daihatsu Taft "Kebo" milik ketuanya Sukoco, offroader yang dulunya petinju.
"IOF Kaltim sudah mati suri sejak 2009, sudah saatnya berbenah dan bergerak maju kembali," kata Sunu Wardono, offroader Balikpapan.
Menurut Sunu, untung saja offroader umumnya tidak terlalu tergantung kepada organisasi dan sering punya inisiatif sehingga mereka tetap semangat menggelar kegiatan, apakah event adventure offroad, touring offroad, atau sekedar kumpul-kumpul silaturahmi.
"Tapi kalau IOF Kaltim jalan dan merangkum semua potensi, apa tidak dahsyat jadinya," sebut Sunu, juara pada kelas standar event pertama IOF Kaltim di tahun 2005.
"Jadi siapa pun yang memimpin, harus bisa menghimpun semua potensi dan kekuatan yang ada untuk kemajuan offroad Kaltim," pungkas Sunu. (*)