Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur membentuk Tim Terpadu Pengembangan Pariwisata Daerah (TTPPD), dalam upaya melakukan percepatan pengembangan kepariwisataan di wilayah itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sri Wahyuni di Tenggarong, Kamis, mengatakan TTPPD dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kukar.
Ia mengatakan, Tim Terpadu tersebut terdiri dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, di antaranya Bappeda, Disbudpar, Disperindakop, Diskominfo, Dishub, Dinas Cipta Karya, Dinas Bina Marga, Dinas perkebunan dan Kehutanan, Dinas perikanan serta beberapa SKPD terkait lainnya.
Menurut Sri Wahyuni, pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di Kutai Kartanegara (Kukar) dan pengembangan sektor ini secara tegas dinyatakan pada misi keempat pilar pembangunan Kukar yakni Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja).
"Pembentukan tim itu berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 9 tahun 2010 tentang Kepariwisataan, bahwa kepariwisataan bersifat multidimensi dan multidisiplin. Selain itu, prinsip penyelenggaraan kepariwisataan harus menjamin keterpaduan antarsektor," ujar Sri Wahyuni yang juga Sekretaris II TTPPD.
TTPPD itu, menurut dia, berorientasi pada tiga hal, yakni sinergitas dan sinkronisasi program kegiatan, penyatuan visi dan persepsi, serta memfasilitasi permasalahan sektoral yang berkenaan dengan pengembangan kepariwisataan daerah.
Dalam rapat TTPPD yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, dikatakan Sri, disepakati agar rencana program dan kegiatan lintas sektoral mengacu pada kajian kawasan wisata yang secara teknis disiapkan oleh Disbudpar, khususnya yang berkenaan dengan pengelolaan dan pengembangan kawasan cagar budaya, dengan situs-situs sejarah yang memiliki kaidah tersendiri sesuai dengan UU nomor 12 tahun 2011 tentang cagar Budaya.
"Salah satu hasil kesepakatan dalam pertemuan tersebut adalah kegiatan lintas sektoral di kawasan cagar budaya merujuk pada ketentuan dan kajian yang telah ada," paparnya.
Sedangkan sinkronisasi kegiatan yang muncul, katanya, adalah perlunya objek wisata strategis yang telah tergarap, dilengkapi dengan internet umum dengan fasilitas Wifi, dukungan kajian ekonomis event wisata dan pengayaan fasilitas penunjang lainnya, sesuai dengan tupoksi SKPD terkait.
Ia juga menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga menyepakati rencana pembangunan rumah pintar, melengkapi kajian situs juang Sangasanga yang dilengkapi fasilitas internet, sedang bangunannya sendiri merupakan pengembangan dari Museum perjuangan Sangasanga.
"Tim terpadu ini akan menggelar pertemuan secara rutin guna menjamin kesinambungan sinkronisasi program lintas sektoral, dengan mengacu pada regulasi yang berlaku dan kajian akademis tim," ujarnya. (*)