Sangatta (ANTARA Kaltim) - Layanan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di 16 dari 18 kecamatan se-Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur hingga akhir 2012 belum bisa beroperasi selama 24 jam.
"Kutai Timur dengan APBD Tahun 2013 sebesar Rp3,3 triliun itu, hanya dua Kecamatan yang bisa menikmati layanan listrik PLN siang malam selama 24 jam, yakni warga perkotaan Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sangatta, Agus Setiawan, melalui Pejabat Bagian Integrasi Pengolahan dan Seminasi Statistik, Agus, Minggu (30/12).
Berdasarkan data BPS Sangatta Kabupaten Kutai Timur tahun 2011, pelanggan listrik PLN di seluruh Kecamatan Se-Kabupaten Kutai Timur baru berjumlah 14.117 pelanggan dari jumlah penduduk 69.060 Kepala Keluarga atau 270.271 jiwa.
Menurut Agus, tahun 2011 pelanggan listrik PLN di Kutai Timur berjumlah 14.117 pelanggan dengan produksi listrik sebesar 71.941 KWH.
Jumlah pelanggan listrik PLN dengan rician Kecamatan Sangatta sebanyak 9.885 pelanggan, Muara Wahau 1.811 pelanggan, Bengalon 1.227 pelanggan, Sangkulirang 9.64 pelanggan, Desa Pengadan 138 pelanggan dan Kecamatan Karangan 92 pelanggan.
"Khusus untuk Kota Sangatta tahun 2011 sebanyak 9.885 tersebut, sebanyak 772 pelanggan usaha, kemudian pelanggan rumah tangga sebanyak 8.831 serta pelanggan umum sebanyak 262 pelanggan," kata Agus.
Dikatakan Agus, untuk pelanggan listrik PLN di luar kecamatan Sangatta, masih merupakan pelanggan PLN yang menyala separuh malam, mulai pukul 17.00 wita hingga pukul 07.00 wita.
Kepala Bidang Listrik Dinas Pertambangan dan Energi Pemkab Kutai Timur, Sumardani, saat dikonfirmasi ke nomor ponsel pribadinya, namun tidak aktif.
Salah satu staf Dinas Pertambangan dan Energi Kutai Timur yang tidak ingin namanya ditulis, mengatakan, Pemkab Kutai Timur telah memberikan bantuan PLTD ke beberapa desa yang dikelola masyarakat setempat.
"Kaubun mendapat satu mesin PLTD yang dikelola masyarakat dan operasi mulai pukul 18.00 wita sampai pukul 23.00 wita. Tapi sekarang kondisi mesinnya rusak masih dalam perbaikan," kata staf tersebut.
Camat Kaliorang, Pranowo, saat dihubungi mengatakan, 100 persen warganya masih menggunakan listrik secara swadaya masing-masing, termasuk untuk kegiatan di kantor Camat masih menggunakan genset.
"Karena listrik PLN belum masuk, makanya Kecamatan Kaliorang dengan tujuh desa dan 2.500 Kelapa Keluarga KK atau 8.000 jiwa hanya mengandalkan genset swadaya sebagai penerang dan menyalakan televisi," katanya.
Camat Pranowo mengatakan, akan mengusulkan ke Kantor wilayah PLN Kaltim agar memprogramkan PLN masuk desa, supaya masyarakat bisa menggunakan listrik bukan saja untuk penerang dan menyaksikan televisi, namun juga untuk berusaha guna meningkatkan ekonomi rumah tangga.
Syamsuddin (47 tahun), warga Jabdan Desa Muara Wahau, mengatakan, sangat berharap listrik PLN bisa menyala selama 24 jam, tidak seperti sekarang ini hanya bisa menyala mulai pukul 17.00 wita sampai pukul 07.00 wita.
"Di Muara Wahau sudah ada PLN, tapi hanya malam saja, ini juga sudah dua malam giliran, baru menyala pukul 21.00 wita," kata Syamsudin. (*)