Penajam, Kaltim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mengingatkan warga setempat untuk selalu waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Sekarang sudah masuk musim kemarau yang berakibat pada keringnya hutan dan lahan, sehingga rawan terjadi kebakaran, maka semua pihak harus selalu waspada," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani di Penajam, Sabtu.
Kewaspadaan bukan hanya bagi warga yang bermukim dekat lahan gambut yang banyak tersebar di sekitar pesisir, seperti di Kecamatan Penajam, Waru, dan Babulu, tetapi juga kawasan perbukitan di Kecamatan Sepaku.
Didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila, ia minta seluruh warga tidak membakar belukar atau sampah yang rawan memicu timbulnya kebakaran, karena musim kemarau rentan dengan kebakaran lahan.
Selain itu, jika ada warga melihat adanya titik api yang berpotensi memicu karhutla, diminta segera melaporkan ke BPBD PPU maupun aparatur terdekat seperti ketua RT, kepala desa atau lurah, babinsa, bhabinkamtibmas, dan pihak lain.
Hal ini ia ungkapkan karena kemarin pihaknya melakukan penanganan karhutla di RT08, Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam, pada titik koordinat -1°19'26,526"S 116°39'54,945"E.
Material yang terbakar di kawasan itu merupakan lahan pepohonan dan tumbuhan semak belukar. Karhutla dapat dipadamkan pukul 18.25 Wita. Tim meninggalkan lokasi setelah memastikan tidak ada potensi kebakaran lagi.
Hari ini, lanjut Nurlaila, tim dari BPBD dibantu beberapa pihak, kembali melakukan penanganan karhutla di RT07, Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, setelah adanya laporan masuk ke pihaknya pada pukul 13.45 Wita.
Material yang terbakar merupakan pepohonan dan tumbuhan semak belukar, di titik koordinat -1°18'26,712"S 116°44'30,648"E. Karhutla dapat dipadamkan pukul 16.15 Wita.
"Kita tidak ingin karhutla terjadi lagi di PPU, untuk itu, semua elemen masyarakat kami harap selalu waspada, sehingga lingkungan kita tetap aman dan dapat mengurangi pemanasan global," ucap Nurlaila.(ADV)