Samarinda (ANTARA) - Sejumlah pemuda kreatif yang menamakan dirinya sebagai petani milenial Kaltim meminta untuk lebih banyak dilibatkan dalam pembangunan desa-desa di Provinsi Kaltim
guna memajukan desa dengan potensi dan sumber daya yang ada.
Hal itu diungkapkan tiga orang petani milienial yakni Muhammad Padli, Bayu Dwi Ariestha, dan Achmad Efendi ketika melakukan kunjugan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim selaku instansi yang menangani urusan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Mereka ingin agar pemuda, khususnya petani milenial ikut berkiprah dalam pembangunan desa untuk membantu dan memajukan desa-desa yang ada di Kaltim, "kata Kepala DPMPD Kaltim M Syirajudin didampingi Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Masyarakat Helvin Syahruddin di Samarinda, Rabu(28/4).
Dia mengatakan menyambut baik keinginan para petani milenial tersebut, sebab membangun desa tidak bisa hanya dilakukan secara parsial, melainkan harus secara keroyokan agar menyelesaikan semua permasalahan yang ada.
Menurut Syirajuddin petani milienial merupakan kaum muda dengan intelektualnya diharapkan menjadi pendorong, membangun semangat masyarakat desa disegala bidang. Khususnya disektor pertanian, yakni bagaimana mengembangkan pertanian secara efektif dan efisien.
“Tugas kita adalah melakukan pendampingan di desa. Bagaimana bisa mewarnai, bagaimana masyarakat desa bisa berdaya. Sekarang saatnya karena potensinya dan anggarannya ada,”katanya.
Syirajuddin meminta bidang terkait untuk melanjutkan komunikasi efektif dengan para petani milenial membahas konsep kerjasama keterlibatan mereka dalam kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
"Kami juga berharap tidak hanya petani milenial, tetapi juga keterlibatan dan peran aktif Lembaga Kemasyarakat Desa (LKD) seperti karang taruna, PKK, hingga RT untuk ikut mendukung pembangunan desa," ujarnya.
Syirajuddin menambahkan dalam waktu dekat akan mengumpulkan Karang Taruna untuk mengajak keterlibatannya membangun desa di daerahnya masing-masing.