Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Para jurnalis di Balikpapan dan Samarinda yang mengikuti pelatihan pengawasan pemilihan umum untuk media massa dan organisasi massa pada 12-14 Novemver 2012 sepakat untuk membentuk forum jurnalis pemantau pemilu.
"Dengan bersatu dan berkoordinasi dalam forum ini kami bisa berbuat lebih banyak daripada sendiri-sendiri," kata Novi Abdi, jurnalis Kantor Berita Antara yang dipilih 40-an rekannya menjadi koordinator forum itu, Minggu.
Turut dipilih juga Danang Agung dari media Manuntung sebagai wakil koordinator forum.
Sebagai jurnalis yang bersepakat memantau pemilihan umum, menurut Abdi, tugas mereka sesungguhnya hanyalah menjalankan pekerjaan jurnalis itu dengan sebaik-sebaiknya. Seperti disampaikan oleh para pemateri dalam acara pelatihan tiga hari itu, hakekat dari pekerjaan jurnalis adalah memberitakan kebenaran.
"Silakan kawan-kawan lihat kembali 9 Elemen Jurnalisme yang dirumuskan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel," kata Iwan Piliang, jurnalis independen, pada hari pertama pelatihan.
Dalam sembilan elemen jurnalisme itu, Kovach dan Rosenstiel menyebutkan di antaranya bahwa jurnalis, wartawan, harus mencari dan menyampaikan kebenaran. Wartawan juga harus berpihak kepada kepentingan umum.
Kebenaran yang diberitakannya harus selalu diverifikasi. Jurnalis harus independen dari obyek liputannya. Sebagai pilar demokrasi yang keempat (the fourth estate), jurnalis adalah pemantau kekuasaan yang dipegang pemerintah, parlemen, dan pengadilan.
Badan Pengawas Pemlu (Bawaslu) percaya pemantauan independen oleh media massa dan organisasi massa akan efektif menutup peluang berbuat lancung dalam pemilihan umum.
"Kami kekurangan personel, selain kawan-kawan media dan ormas, kami juga akan merekrut mahasiswa untuk jadi pemantau independen," kata Muhammad, Ketua Bawaslu pada kesempatan yang sama.
Untuk menghidupkan forum pemantau itu, menurut Abdi, sesuai kesepakatan bersama, komunikasi dan koordinasi digelar melalui media sosial yang murah.
"Sekali-sekali kami juga akan gelar diskusi untuk menyamakan langkah dan memperkuat gerakan," katanya.
Dalam pelatihan ini, para jurnalis juga dibekali petunjuk mengenali potensi pelanggaran dan oleh siapa saja pelanggaran itu bisa dibuat.
Selain Iwan Piliang yang memberi motivasi dan mengingatkan akan idealisme jurnalisme, ada Ken Northon dari Metro TV dan Idy Muzayyad dari Komisi Penyiaran yang menyampaikan teknik dan pengalaman mengenal masalah pemilu. (*)