Berdasarkan hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Maret 2021, menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) cukup baik karena mencapai 106,83.
"IKK yang mencapai 106,83 ini telah melewati level optimisnya yang disebabkan oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE)," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Senin.
Sementara peningkatan IKE terutama disebabkan oleh peningkatan dua indikator, yakni kondisi penghasilan dan kondisi ketersediaan lapangan kerja.
Hingga posisi awal Maret 2021, lanjutnya, data 'google mobility report' mencerminkan adanya peningkatan mobilitas masyarakat di beberapa tempat perbelanjaan dan rekreasi.
Ia melanjutkan, peningkatan IKK ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti program vaksinasi COVID-19 dosis 1 tahap I dan tahap II di Kaltim yang memiliki capaian tertinggi di Kalimantan, yakni masing-masing 117,79 persen dan 3,96 persen hingga Maret ini.
Meski harus diakui bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan vaksinasi tahap selanjutnya, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan.
Keterbatasan yang dimaksud adalah sarana dan prasarana infrastruktur teknologi, kelistrikan, terbatasnya mobil pendingin, alat pemantau suhu vaksin, dan kurangnya kapasitas tempat penyimpanan vaksin.
Dampak lain yang mempengaruhi kenaikan IKK adalah kondisi ekspor impor yang tetap tumbuh, yakni net surplus ekspor impor pada Januari 2021 mencapai 1,14 miliar dolar AS.
"Dampak naiknya IKK juga akibat membaiknya sistem keuangan Kaltim, yakni hingga Februari 2021 berdasarkan lokasi proyek baik pembiayaan dari bank di Kaltim maupun luar Kaltim dengan proyek yang berlokasi di Kaltim dengan NPL (Non Performing Loan) sebesar 4,30 persen," katanya.