Nunukan (ANTARA Kaltim) - Persediaan obat generik di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur masih mencukupi hingga Desember 2012.
Kepala Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Marliati Beru S Farm Apt di Nunukan, Rabu, menjelaskan gudang farmasi yang hanya menyediakan obat-obatan generik stoknya masih aman hingga akhir tahun 2012 ini.
Menurutnya, obat yang tersedia saat ini di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan mencapai 200-an jenis sementara permintaan dari petugas puskesmas selama ini masih kurang yang disebabkan kurangnya kunjungan.
Ia juga mengatakan, hingga akhir September 2012 ini terdapat beberapa jenis stok obat yang ada di gudang farmasi yang tidak tersalurkan ke puskesmas karena tidak adanya permintaan seperti anti bakteri DOEN saleb kombinasi bismul subgalat 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g tersedia 100 kotak, dekstran 70-larutan infus 6% steril sebanyak 406 botol, fenobarbital injeksi 1 m/l v 50 mg/ml sebanyak 30 ampul/kotak.
Kemudian, fenoksimetil penisilin tablet 500 mg masih tersedia 42 kotak, halopendol tablet 5 mg sebanyak 749 kotak, isosorbid dinitrat tablet sublingual 5 mg sebanyak 100 kotak ditambah pula kuinin (kina) tablet 200 mg masih ada 205 kotak.
Jenis obat lainnya yang tidak ada permintaan dan masih tersedia adalah Magnesium sulfat inj (IV) 20%-25ml sebanyak 50 kotak, magnesium sulfat 40%-25ml 60 kotak, triheksifinidil tablet 2mg sampai saat ini belum berkurang sebanyak 60 kotak.
Selain itu, ujar Marliati, dari obat-obatan yang tersedia di gudang farmasi beberapa diantaranya distribusi atau permintaan puskesmas masih kurang atau di bawah 10 persen termasuk beberapa obat vaksin seperti BOG, TT, DT, Campak 10 dosis, polio 10 dosis, DTP-HB, hepatitis B 0,5 ml ADS, Polio 20 dosis dan campak 20 dosis.
Marliati mencontohkan, jumlah kunjungan di Puskesmas Ajikuning Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan yang berbatasan dengan Tawau Malaysia ini selama September 2012 jumlah kunjungan hanya sebanyak 550 saja yang terdiri dari kunjungan umum yang membayar sebanyak 257 kunjungan, yang tidak bayar sebanyak 284 kunjungan dan kunjungan menggunakan asuransi kesehatan (Askes) sebanyak sembilan orang.
"Kalau jumlah kunjungannya kurang tentunya obat-obat yang diberikan disesuaikan dengan laporannya. Buat apa diberikan obat-obatan banyak sesuai permintaannya kalau jumlah kunjungannya kurang," katanya. (*)
