Nunukan, (Antara News Kaltim)- Sebanyak 467 personil gabungan menggelar apel pasukan di Lapangan Tri Barata Polres Nunukan Kalimantan Timur, Jumat (10/8) persiapan pelaksanaan "Operasi Ketupat" Ramadhan 1433 Hijriyah dan arus mudik hari raya Idul Fitri.
Bupati Nunukan, Drs Basri, di Nunukan, Jumat membacakan sambutan Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan agar seluruh personil yang tergabung di dalam operasi
ketupat ini menyiapkan mental serta mampu mengenali semua titik-titik rawan kecelakaan. Dengan jalan melakukan antisipasi dini guna meningkatkan keamanan, ketertiban,kelancaran, lalu lintas dan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Ia menegaskan setiap tahun menjelang hari raya Idul Fitri terjadi arus mudik yang semakin tinggi dengan mobilisasi orang dan barang yang tak terkendali. Hal ini
tentunya berdampak pada dinamika potensi gangguan kamtibmas dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kenyamanan serta kelancaran arus lalu lintas harus dikelola sebaik-baiknya.
Kapolri berpesan kepada jajarannya, pada operasi ketupat yang akan digelar selama 16 hari ini lebih mengedepankan upaya preventif dan penegakkan hukum serta lebih meningkatkan kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat di wilayanya.
Dalam kata sambutannya juga disampaikan hasil evaluasi arus mudik dan operasi ketupat dari tahun ke tahun, polri menetapkan 10 kepolisian daerah (polda) paling rawan kecelakaan dan paling tinggi intensitas kegiatan masyarakat yaitu Polda DIY, Polda Bali, Polda Metro jaya, Polda Jatim, Polda Jabar, Polda Jateng, Polda Banten,Polda Lampung, Polda Sulsel dan Polda Sumsel.
Tingginya tingkat kecelakaan pada setiap arus mudik disebabkan oleh peningkatakan jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan volume jalan, penyempitan dan
perbaikan jalan serta aktifitas pasar tumpah dadakan yang memakan bahu jalan, kata kapolri.
Tim gabungan "operasi ketupat" di Kabupaten Nunukan melibatkan dari jajaran Polres Nunukan, Kodim 0911 Nunukan, Polisi Militer, Satgas Pamtas, Lanal Nunukan, Brimob, Satuan
Polisi Pamong Praja, Linmas, Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, Adpel, Imigrasi, Bea dan Cukai dan Sentra Komunikasi (senkom).(*)