Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Buah melon dan semangka, menjadi barang dagangan paling laris selama bulan suci Ramadhan di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur.
Memasuki hari keempatbelas bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah, kedua jenis buah-buahan yang paling diminati masyarakat yang menunaikan ibadah puasa, kata seorang penjual buah-buahan di Kabupaten Nunukan, Ayu, Jumat.
Ia mengakui selama bulan suci Ramadhan penghasilannya mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 1,2 juta setiap harinya dibandingkan pada hari-hari sebelum bulan Ramadhan.
Warga Kelurahan Mansapa yang menjual di Jalan TVRI Kabupaten Nunukan ini mengaku, buah-buahan yang dijualnya sejak setahun lalu merupakan hasil perkebunannya sendiri.
Setiap kilogramnya, buah melon di jual dengan harga Rp 9.000, semangka bulat Rp 4.000 per kilogram, melon tanpa biji Rp 6.000 dan melon manis dijual seharga Rp 7.000 per kilogram.
Selama ini, lanjut Ayu, seringkali buah-buahan yang ditumpuk di lokasi penjualannya mengalami pembusukan akibat tidak terjual. Sehingga mengalami kerugian hingga ratusan ribu rupiah.
"Sering membusuk pak saya punya buah-buahan yang tertinggal lama menumpuk tidak laku-laku," ujar Ayu yang mengaku memiliki dua lokasi penjualan buah-buahan.
Ia menambahkan, setiap hari memetik buah-buahan di kebunnya dan diangkut ke tempat penjualannya di dalam kota Kabupaten Nunukan sampai 400 kilogram pada dua lokasi penjualannya.
Banyaknya minat masyarakat Kabupaten Nunukan membeli buah melon dan semangka, Ayu mengsinyalir berkaitan dengan bulan suci Ramadhan. Dimana, kedua jenis buah-buahan ini dapat dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi jus buah.
Yang dapat menjadi pelepas dahaga bagi masyarakat yang menunaikan ibadah puasa tahun 2012 ini.
Walaupun penghasilannya mengalami peningkatan selama bulan suci Ramadhan dibandingkan sebelumnya yang hanya mencapai antara Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu saja.
Tetapi ia mengaku penghasilannya masih kurang dibandingkan bulan suci Ramadhan 1432 hijriyah-2011 Masehi. Ia mengatakan, ibadah puasa tahun lalu penghasilannya antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta.
"Bulan puasa tahun ini pembeli buah-buahan sangat sepi," keluhnya. (*)