Jakarta (ANTARA) - Layanan pesan milik Facebook, WhatsApp, mengungkap enam kerentanan yang sebelumnya tidak pernah diungkapkan, dan kini telah diperbaiki oleh perusahaan, Tech Crunch melaporkan, Jumat.
WhatsApp mengatakan lima dari enam kerentanan telah diperbaiki pada hari yang sama, sementara bug yang tersisa membutuhkan waktu beberapa hari untuk diperbaiki.
Meskipun beberapa bug dapat diaktifkan dari jarak jauh, WhatsApp tidak menemukan bukti peretasan.
Sekitar sepertiga dari kerentanan baru dilaporkan melalui Bug Bounty Program Facebook, sementara yang lain ditemukan dalam tinjauan rutin dan dengan menggunakan sistem otomatis.
WhatsApp menjadi salah satu aplikasi paling populer di dunia, dengan lebih dari dua miliar pengguna di seluruh dunia. Namun, aplikasi ini juga menjadi target bagi peretas yang mencoba menemukan dan mengeksploitasi kerentanan di platform tersebut.
Kerentanan tersebut diungkapkan lewat unggahan pada laman keamanan WhatsApp.
Laman keamanan baru yang berisi nasihat untuk pengguna tersebut diluncurkan sebagai bagian dari upaya WhatsApp untuk lebih transparan tentang kerentanan yang menargetkan aplikasinya, dan sebagai tanggapan atas komentar pengguna.
WhatsApp mengatakan komunitas pengguna meminta lokasi terpusat untuk melacak kerentanan keamanan, karena WhatsApp tidak selalu dapat merinci nasihat keamanannya dalam catatan rilis aplikasi karena kebijakan toko aplikasi.
Laman keamanan tersebut akan diperbarui setiap bulan atau lebih cepat untuk memperingatkan pengguna tentang serangan aktif.
"Kami menjaga keamanan pengguna kami dengan sangat serius dan kami memberikan perlindungan industri terkemuka untuk pengguna kami di seluruh dunia," tulis WhatsApp pada laman keamanan tersebut.
"Tim keamanan kami di WhatsApp bekerja dengan para ahli di seluruh dunia untuk selalu selangkah lebih depan dari potensi ancaman. Kami melakukan tinjauan keamanan internal dan mengandalkan sistem deteksi otomatis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah secara proaktif," WhatsApp menambahkan.
WhatsApp ungkap ada enam kerentanan
Jumat, 4 September 2020 16:07 WIB