Balikpapan (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggelar pelatihan untuk para pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang baru memulai langkah menjadi eksportir di Kalimantan.
Sekretaris LPEI Agus Windiarto. di Balikpapan, Jumat, mengatakan narasumber pelatihan adalah Nur Hidayat, seorang pengusaha yang dulu juga peserta pelatihan seperti itu.
Dalam pelatihan tersebut, Nur Hidayat berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang tata cara ekspor, mulai dari pertama menemukan pasar dan pesanan, tata cara pembiayaan, urusan bea cukai dan pajak-pajak, kargo, pengapalan, dan memelihara pelanggan, hingga pemasaran digital.
Menurut Hidayat, satu modal dasar untuk menjadi eksportir ialah giat mencari informasi untuk melihat peluang pasar ekspor, kemudahan pengurusan administrasi ekspor, dan fasilitas-fasilitas ekspor yang disediakan oleh pemerintah.
Selain itu, Hidayat mengingatkan agar UMKM memberikan informasi produk lebih detil dan lebih mudah didapat.
"Manfaatkan media sosial secara maksimal, karena media sosial sangat efektif untuk mempromosikan produk UMKM, sebab mampu menembus batas lintas negara dan memudahkan masyarakat luas mendapat gambaran nyata dari produk yang dipasarkan," jelasnya.
Sebanyak 40 peserta dari seluruh Kalimantan pun terlihat antusias. Mereka menyimak dan aktif bertanya tentang berbagai hal kepada narasumber.
“Maka kami sangat berharap para peserta yang mengikuti program ini dapat mengambil ilmu dan pengetahuan dari modul-modul pelatihan yang diberikan maupun belajar dari pengalaman praktisi ekspor sehingga mereka siap untuk bersaing menembus pasar global,” lanjut Windiarto.
Satu masalah bagi UMKM untuk memulai ekspor adalah perizinan yang dianggap berbelit, selain dari standar produk, kualitas, hingga jumlah pesanan.
“Itu yang kami selalu usahakan untuk dimudahkan,” kata Pelaksana Tugas Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan Muhammad Yusuf.
Sejauh ini belum ada produk UMKM Balikpapan yang menembus pasar ekspor secara resmi.
“Tapi ada produk seperti pie dan kopi sepinggan yang sudah dinikmati orang di Taiwan dan Austaralia, yang asalnya oleh-oleh dari sini,” sebut Yusuf.