Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Bupati Kutai Timur Kalimantan Timur, Isran Noor, mengatakan Program Food Estate hingga saat ini belum dilaksanakan karena belum ada respons dari Kementerian Kehutanan terkait status lahan.
Menurut Isran Noor di Sangatta, Kutai Timur, Senin, lahan "food estate" yang disiapkan pemerintah daerah masih berstatus Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) dan sudah diusulkan kepada Menteri Kehutanan menjadi Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK), tetapi sampai sekarang belum ada respons.
"Lokasi Program Food Estate ini kan hutan. Jadi, kalau dikatakan Kutai Timur kurang siap karena lahan, kesalahan itu ada di Kementerian Kehutanan, bukan kesalahan kita. Sebab lahan itu butuh perubahan status KBK menjadi KBNK," kata Isran Noor yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Ia mengatakan, pemerintah daerah sudah mengajukan dan permohonan status pelepasannya kepada Menteri Kehutanan, karena pelepasan lahan itu di luar kewenangan bupati.
"Kutai Timur juga tidak kecewa kalau program itu ditarik ke daerah lain, Pemerintah Daerah sudah berupaya mengusulkan areal tersebut bisa dikonversi untuk kepentingan produk pangan sesuai Peraturan Presiden (Perpres)," kata Isran Noor.
Kalaupun program itu tidak jalan, katanya, Kutai Timur tidak rugi, karena yang rugi adalah negara. Kutai Timur dalam program ini hanya membantu negara dalam rangka menyukseskan program ketahanan pangan nasional dengan menyiapkan lahan.
Tapi kalau masalah lahan ini terbentur karena hutan, maka jangan salahkan daerah, karena pihaknya sudah usulkan, tapi belum ada keputusan pusat untuk pengalihan status lahan melalui Menteri Kehutanan.
Dalam Program Food Estate, Kutai Timur menyediakan lahan seluas 65 ribu hektare yang terdapat di empat kecamatan yakni Kecamatan Sandaran, Karangan, Muara Ancalong dan Kecamatan Busang.
Kutai Timur menargetkan membangun sawah 39 ribu hektare, namun karena potensi cukup besar sehingga dikembangkan melebihi target yang ditetapkan pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, dalam acara di Riau pekan lalu, mengeluhkan lambatnya penyiapan lahan di Kaltim untuk proyek "food estate", seperti Kabupaten Tana Tidung (KTT), Berau, dan Bulungan, Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, serta Malinau.
"Sejumlah Perusahaan BUMN bisa melirik daerah lain untuk berinvestasi dalam program food estate jika Kaltim termasuk Kutai Timur tidak siap," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan. (*)
Isran: Kementerian Kehutanan Belum Respons Status Lahan
Senin, 16 Juli 2012 22:22 WIB