Samarinda (ANTARA) - Harum Center, yayasan yang didirikan oleh Rudy Mas'ud dan Sarifah Suraidah, menyelenggarakan talkshow dengan melibatkan sebanyak 40 organisasi pemuda dan mahasiswa di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Talkshow ini menghadirkan narasumber Anggota DPR RI Rudy Mas'ud, dengan acara berlangsung pada Sabtu malam (18/5/2024) di Lantai 12 Hotel Aston Samarinda, mengangkat tema "Tantangan Pemuda Masa Kini dan Masa Depan".
“Ada perbedaan perspektif antara generasi tua dan muda, rata-rata generasi tua cenderung berbicara tentang masa lalu, sedangkan pemuda lebih fokus pada masa kini dan masa depan,” kata Rudy di depan para peserta talkshow, Sabtu malam.
“Orang tua lebih cenderung bercerita tentang masa lalu, seperti, jadi dulu, waktu saya masih muda, gitu biasanya. Nah, perbedaan ini membuat generasi tua dan muda menjadi tidak sinkron, karena generasi muda bercerita tentang masa kini dan masa depan," ujarnya.
Pada akhirnya lanjut dia, perbedaan ini akan membuat visi misi pembangunan kedepannya menjadi sangat berbeda. Di sisi lain, seorang leadership harus memiliki sikap yang bisa melihat bagaimana masa kini kedepannya.
Dalam konteks Kaltim yang akan menjadi lokasi Ibu Kota Negara (IKN), Rudy Mas'ud menilai bahwa tema "Tantangan Pemuda Masa Kini dan Masa Depan" sangat relevan untuk diulas lebih lanjut.
Generasi muda memiliki peran krusial untuk mewujudkan visi pembangunan dan kemajuan suatu daerah. Sehingga, kekuatan mereka yang dikenal bisa menginspirasi, berinovasi, dan beraksi tidak boleh diabaikan.
Para pemuda merupakan pilar utama dalam menciptakan perubahan positif. Oleh karena itu, sangat penting memberikan dukungan serta ruang agar mereka bisa berperan aktif dalam proses pembangunan dan kemajuan suatu daerah.
Ia juga mengatakan bahwa tantangan pemuda di masa depan akan semakin besar, terutama ketika mereka semua dihadapkan pada situasi yang tidak dapat ditolak. Seperti akan banyak penduduk dari berbagai wilayah di Indonesia yang berbondong-bondong ingin tinggal di Kaltim.
"Hal pertama yang harus dilakukan Kaltim untuk menjawab tantangan itu adalah, kita patut menyiapkan sumber daya manusia (SDM)," jelasnya.
Kedua, mental para pemuda harus berskala nasional dan global. Mengapa? karena untuk membangun Kaltim, para pemuda harus siap bersaing dan pastinya hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang bermental kuat.
Yang mana artinya beber dia, meningkatkan kompetensi SDM dan mengasah mental para pemuda agar menjadi lebih kuat adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Sehingga, tujuannya supaya SDM lokal mampu hidup berdampingan dan memiliki daya saing di tanah Borneo.
"Lakukan dua hal ini maka kita bisa hidup berdampingan dan bersaing dengan para pendatang. Baik dari Sabang hingga Merauke, maupun dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote," terangnya.
Tak hanya menyampaikan beberapa hal itu, Rudy Mas'ud juga mengajak para pemuda untuk bermimpi dan menggapai cita-citanya. Karena berdasarkan pandangan pria dengan zodiak Sagitarius ini, generasi muda yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki mimpi.
Maksud dari pernyataan itu, bahwa pemimpin harus memiliki visi misi yang didasarkan pada mimpinya. Sedangkan jika bicara seorang pengikut (followers), mereka ini hanya lebih fokus pada bukti yang konkret.
"Orang-orang sukses itu berbicara tentang mimpinya. Jadi kebanyakan orang-orang sukses itu adalah mereka yang punya mimpi dan cita-cita. Bermimpilah, kejar dan gapai mimpi itu," tambahnya.
Di tempat yang sama, perwakilan dari Harum Center, Tommy Pusriadi, menyatakan bahwa acara ini terbentuk dari banyaknya pemuda yang ingin berdialog langsung bersama Rudy Mas'ud mengenai tantangan Kaltim di masa depan.
"Kita ingin memberikan ruang bagi pemuda untuk berdiskusi langsung dengan Bapak Rudy Mas'ud, mengenai berbagai tantangan yang dihadapi Kaltim ke depannya. Kemudian bagaimana cara kita untuk mempersiapkan diri menyikapi hal itu," paparnya.
Kehadiran IKN di Kaltim, diharapkan dapat membuat para pemuda yang hadir dalam kegiatan ini bisa lebih terbuka pikirannya. Sehingga, mereka bisa memanfaatkan banyak peluang untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan daerah.
"Harapan kita seperti itu. Kan, Harum Center di sini hanya memfasilitasi. Dalam dua hari persiapan, tim kami berhasil mengumpulkan banyak peserta. Semua undangan hadir, hanya satu organisasi yang berhalangan, yakni Alumni Kapal Pemuda Nusantara," tegas Tommy.
Talkshow ini berhasil menarik minat banyak peserta dan berjalan dengan sukses. Terbukti, ada 39 organisasi pemuda dan mahasiswa hadir berdiskusi bersama Anggota DPR RI Rudy Mas'ud. Seharusnya ada 40, namun satu berhalangan hadir.
Sedangkan 40 perwakilan organisasi yang terdaftar dalam peserta talkshow tersebut adalah DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kaltim, PW Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Kaltim, PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kaltim.
PW Gerakan Pemuda Ansor Kaltim, DPD Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) Kaltim, DPD Pemuda Katolik Kaltim, Pemuda Konghucu (PAKIN) Kaltim, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kaltimtara, PW Pelajar Islam Indonesia (PII) Kaltim.
PW Nasyiatul Aisyah (NA) Kaltim, Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) Kaltim, BEM UMKT, BEM Uinsi Samarinda, BEM Unmul Samarinda, BEM Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag), BEM Polnes, BEM Widyagama Samarinda, PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesi (PMII) Kaltimtara.
PW Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMMI) Kaltimtara, Forum Komunikasi Pemuda Kaltim (FKPK), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Kaltim, Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Kaltim, DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kaltim.
Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Kaltim, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kaltim, Sahabat Hati Pelita Bunda Kaltim, Pemuda Relawan Fardhu Kifayah (PRFK) Kaltim, Forum Pemuda Pelopor (FPP), Borneo Youth Enterpreneur Kaltim, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltim.
Indonesia Youth Diplomacy LC Kaltim, Pemuda Hidayatullah (PH) Kaltim, Pemuda Lintas Agama (Pelita) Kaltim, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Jaringan Santri NU (JASNU), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim, dan Alumni Kapal Pemuda Nusantara (berhalangan hadir).
Harum Center gelar talkshow dengan 40 perwakilan aktivis kepemudaan
Minggu, 19 Mei 2024 14:30 WIB
Hal pertama yang harus dilakukan Kaltim untuk menjawab tantangan itu adalah, kita patut menyiapkan sumber daya manusia