Samarinda (ANTARA) - Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2018-2023 Isran Noor menyatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus terus dilanjutkan, walau apapun yang terjadi.
"Jika ada yang macam-macam dan tidak setuju dengan pembangunan IKN, maka saya akan menjadi orang di barisan terdepan untuk membela pembangunan IKN tetap berlanjut," ujar Isran dalam acara Isran Mengundang dan Menghibur untuk Masyarakat Kaltim di Samarinda, Sabtu.
Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim, katanya lagi, merupakan anugerah dan kehormatan bagi masyarakat setempat, karena banyak daerah yang ingin dijadikan pemindahan ibu kota baru, namun Presiden Joko Widodo memutuskan dipindahkan ke Kaltim, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Adanya IKN ke Pulau Kalimantan, lanjutnya, bukan hanya menguntungkan bagi masyarakat Kaltim, tapi juga bagi publik, karena selama ini pembangunan hanya terpusat di Jakarta atau umumnya di Pulau Jawa sehingga sering disebut Java Centris, namun karena kini pindah ke Kalimantan yang letaknya di tengah Indonesia, maka pembangunan akan merata.
Baca juga: Pembangunan Istana Negara di IKN mencapai 54,7 persen
Untuk itu, dalam acara di Planery Hall Sempaja yang dihadiri ribuan orang ini ia mengajak masyarakat memilih calon presiden dan wakil presiden yang pro terhadap pembangunan IKN, sedangkan bagi yang tidak mendukung kelanjutan pembangunan IKN, maka calon tersebut bukanlah calon pemenang.
Kemudian seluas 65 persen akan menjadi area hutan kembali, sedangkan sisanya yang seluas 10 persen untuk area produksi pangan, tentunya lahan pangan ini juga menganut konsep hijau.
"Pembangunan di IKN selain untuk pemerataan pembangunan di semua sektor, tentu juga sebagai upaya penghutanan kembali (reforestasi), sehingga kita harus mendukung keberlanjutan pembangunannya," kata Isran.
Baca juga: Wisata air Balikpapan bisa disulap mirip Phraya