Balikpapan (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Balikpapan mencatatkan prestasi dengan mendapat predikat WBK atau Wilayah Bebas Korupsi.
“Ini predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja,” papar Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman, Rabu.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi yang berkunjung ke kantor Balai pada Senin 15/6 lalu pun sangat mengapresiasi. Wali Kota juga memuji layanan normal baru yang diberikan Balai sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19 yang sudah diatur pemerintah.
"Saya melihat pelayanan yang baik dan ditunjang fasilitas yang sudah memadai," kata Wali Kota. Penerapan pembayaran penerimaan negara bukan pajak sebagai kewajiban pengguna jasa karantina kepada negara dengan cara non tunai sanga mendukung upaya bebas dari korupsi.
Harapannya juga Kantor Balai Karantina Pertanian Balikpapan bebas dari korupsi dan mampu melayani masyarakat dengan cepat dengan biayanya sangat terjangkau.
“Masyarakat kami perlu pelayanan yang cepat, pelayanan yang murah,” ujarnya.
Pelayanan yang diberikan Balai Karantina akan semakin penting di masa mendatang, karena mencegah penyakit hewan dan penyakit tanaman, dan menjadi penjaga gerbang Kalimantan Timur dari kemungkinan terburuk yang bisa diakibatkan sebab wabah penyakit hewan atau tanaman.
Lebih jauh Wali Kota Rizal Effendi berharap, Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan ini statusnya naik menjadi Balai Besar Karantina Pertanian. Dengan Kaltim yang akan menjadi wilayah ibu kota baru negara (IKN), sementara dan letak Balikpapan sebagai pintu gerbang Kaltim dan penopang IKN, maka bisa dipastikan Balai Karantina akan menerima tanggungjawab yang lebih besar.
“Akan sangat penting kedudukan Balai Karantina ini,” kata Wali Kota Rizal ,saat meninjau penerapan protokol kesehatan di Kantor Balai Besar Karantina Balikpapan.
Menurutnya, jika statusnya naik menjadi Balai Besar Karantina Pertanian, maka jumlah personel, peralatan, maupun fasilitasnya juga akan meningkat. Begitupun jangkauan pelayanannya akan semakin luas dan menjadi sangat dibutuhkan.