Paser (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Paser Kaharuddin mengatakan wacana penerapan new normal atau tatanan hidup baru di daerahnya pasca pandemi COVID-19 masih perlu dilakukan kajian.
"New normal banyak sekali kajiannya. Tentu Pemerintah Kabupaten Paser juga tidak gegabah mengambil langkah menerapkan kebijakan new normal," kata Wabup Paser saat memimpin rapat pengkajian wacana new normal, bersama unsur Forkopimda di Kantor Bupati Paser, Kamis (4/6).
Kaharuddin yang juga wakil ketua I Gugus Tugas COVID--19 Kabupaten Paser mengungkapkan bahwa Pemkab Paser mencoba menyikapi arahan dari Pemerintah Pusat tentang bagaimana menanggulangi permasalahan pandemi COVID-19, namun roda perekonomian tetap dapat berjalan sesuai harapan.
Menurutnya berdasarkan informasi terakhir yang dirilis BNPB Indonesia, pada Rabu (3/6) dari 102 daerah yang mendapatkan izin untuk new normal, hanya satu daerah di Kalimantan Timur yakni Kabupaten Mahakam Ulu.
Lanjut dia hal ini perlu menjadi referensi dalam melakukan kajian, apakah kemudian informasi dari BNPB ini bersifat mutlak, atau masih memerlukan masukan dari pemerintah kabupaten bersama gugus tugas, tentu disertai penyajian data dan fakta yang akurat.
"Kondisi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia membuat segenap unsur Pemerintah harus berpikir keras untuk melakukan pananganan terutama bagaimana memutus mata rantai penyebarannya," kata Kaharuddin.
Dikemukakannya berbagai kebijakan telah dibuat pemerintah mulai dari Lockdown dan PSBB di beberapa daerah yang dianggap tingkat penularannya cukup signifikan. Namun disisi lain, Pemerintah juga memikirkan bagaimana cara menyelamatkan roda perekonomian karena jika melihat dan memperhatikan kondisi tiga bulan terakhir memang banyak masyarakat yang mengeluhkan turunnya penghasilan.
"Semua itu dirasakan di semua sektor perekonomian, sehingga pemerintah mencoba menerapkan kebijakan tatanan kehidupan normal yang baru atau “new normal” dengan harapan roda perekonomian juga tetap bisa berjalan," ujar Kaharuddin.
Oleh karena itu, katanya untuk mengambil langkah penerapan new normal tentu memerlukan sosialisasi dan simulasi.Sehingga kedepan Paser sudah bisa menerapkan new normal atau belum," ucap Kaharuddin. (ADV/MC Kominfo Paser)