Penajam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Balikpapan dan Samarinda mengutamakan pelatihan keterampilan dengan anggaran dari alokasi Bantuan Keuangan Khusus untuk warga miskin di daerah itu.
"Tujuan Pemkab PPU (Penajam Paser Utara) mengalokasikan Bantuan Keuangan (Bankeu) Khusus ini, salah satunya adalah untuk penanggulangan kemiskinan," ujar Tenaga Teknis Kaderisasi dan SDM Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dan Perdesaan (Pro-P2KPM) Kabupaten Penajam Paser Utara Aulia Lidjin di Penajam, Selasa.
Melalui peningkatan kapasitas atau pelatihan bagi warga miskin, katanya, mereka akan memiliki keahlian sesuai bidang yang digeluti.
Ia menjelaskan melalui program itu warga miskin berpeluang terserap pasar kerja, bahkan berkesempatan menciptakan lapangan kerja dan menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan.
Ia menuturkan nilai Bantuan Keungan Khusus tahun ini Rp200 juta per desa yang diperuntukkan semua desa di kabupaten itu.
Dana sebesar itu, katanya, untuk pemberdayaan, baik berupa biaya pelatihan maupun pengadaan peralatan, untuk mendukung keberlanjutan pelatihan tersebut.
Selain diutamakan untuk warga miskin, lanjut Lidjin, kriteria peserta juga diutamakan dari rumah tangga yang rentan miskin, seperti warga yang terkena pemutusah hubungan kerja, rentan kehilangan pendapatan, maupun terkena bencana alam.
Kriteria lainnya, katanya, mereka memiliki sikap baik, menjadi tulang punggung keluarga, warga putus sekolah, dan memiliki komitmen mengembangkan diri.
Ia mengatakan materi pelatihan melalui kerja sama dengan BLK Balikpapan, antara lain las, pengoperasian mesin bubut, menjahit, perawatan AC split, operator otomatis listrik industri, hidroponik, dan pembudidayaan jamur.
Materi pelatihan melalui kerja sama dengan BLK Samarinda, antara lain teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi computer operator assistand, perakitan komputer, dan desain grafis.
Selain itu, teknik otomotif yang meliputi operator ekskavator, dozer, wheeloader, crane, mekanik alat berat.
"Ada juga pelatihan garmen apparel yang meliputi menjahit pakaian maupun pembuatan hiasan busana, dan banyak lagi jenis pelatihan lain yang disesuaikan dengan sumber daya lokal desa," ucap Lidjin.