Kutai Timur (ANTARA) - Rumah Sakit Meloy, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah dilengkapi fasilitas peralatan medis yakni unit hemodialisa atau alat pencuci darah, sehingga memudahkan pelayanan bagi pasien cuci darah dan tidak perlu lagi dirujuk ke Kota Bontang atau Samarinda.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemkab Kutim, Suroto menegaskan unit Hemodialisa ini adalah yang pertama dan satu-satunya yang ada di Kutai Timur.
"Terima kasih buat RS Meloy sudah mengadakan seperangkat unit cuci darah ini. Pasien yang perlu cuci darah tidak perlu lagi dirujuk ke Bontang atau Samarinda. Ini sangat membantu masyarakat bisa lebih dekat dan tentu biaya transportasi lebih murah," ujar Suroto saat meresmikan pembukaan unit Hemodialisa di RS Meloy, Jum'at.
Kadis Kesehatan Kutim, dr Bahrani mengakui bahwa Rumah Sakit milik pemerintah yakni RSUD Kudungga belum mengadakan alat ini karena belum memiliki dokter sub spesialis jantung dan ginjal.
Dalam waktu dekat ini, Dinkes Kutim mencoba menawarkan kepada para dokter untuk mau mengambil program sub spesialis ini.
"Kendalanya belum ada pengadaan unit Hemodialisa di RSUD Kudungga karena belum dokter sub spesialis yang khusus menangani pasien gagal ginjal dan pengoperasian alatnya," jelas Bahrani.
Dia menambahkan dari data RSUD Bontang , jumlah pasien cuci darah dari Kutim sebanyak 13 orang belum termasuk pasien gagal ginjal yang dari pedalaman.
"Data pasien cuci darah dari Sangatta ada 13 orang yang rutin ke Bontang, belum termasuk pasien dari pedalaman seperti Muara Bengkal, Muara Ancalong dan Busang biasanya langsung ke Samarinda," terangnya.
Ia menyarankan agar terhindar dari penyakit ini, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat dengan langkah "CERDIK", yaitu cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok,Rutin berolahraga, Diet seimbang dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stress dengan baik.