Samarinda (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur memberikan pelatihan teknis Contraceptive Teknik Update (CTU) bagi para dokter yang ada di Kabupaten /kota se Kaltim.
“Para dokter dari kabupaten/kota dilatih untuk pemasangan alat kontrasepsi IUD dan Implan, meskipun mereka selama ini mereka sudah memahami dan sudah melakukannya kepada pasien , namun mereka diberikan pengetahuan dan wawasan dengan teknologi terbaru (update) sehingga kaualitas pelayanan akan meningkat,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli, usai membuka pelatihan CTU bagi dokter di ruang Latbang BKKBN Kaltim, Selasa (3/12).
Ia mengatakan jumlah dokter yang dilatih sebanyak 15 orang yang berasal dari kabupaten /kota di Kaltim. Pelatihan ini dilaksanakan hanya satu kali di tahun 2019 dan diharapkan di tahun depan akan lebih banyak lagi.
Adapun tujuan dari pelatihan tersebut untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan para dokter dalam memberikan pelayanan pemasangan kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber KB, dengan harapan akan meningkatkan akses dan pelayanan serta menurunkan angka kelahiran total (Total Fertility Rate) secara signifikan.
Menurutnya berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 TFR Kaltim 2,7 lebih tinggi dari angka nasional 2,4. Oleh karena itu untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang Kaltim harus mampu menekan angka kelahiran menjadi 2,1 dan hal itu perlu kerja keras.
Eli menekankan guna mengatasi tingginya angka kelahiran dan menurunkan angka kematian ibu dan anak serta memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat maka perlu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kualitas pelayanan melalui pelatihan CTU.
“Saya berharap dengan adanya pelatihan ini para dokter dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, menurunkan angka unmet need, menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kepesertaan ber KB di Kaltim,”katanya.