Samarinda (ANTARA) - Pupuk Kaltim menggelar pelatihan kepada 20 warga bufferzone (kawasan penyangga) dari Kelurahan Loktuan dan Guntung keahlian pengelasan (welder), guna menjawab tantangan dunia kerja dan kebutuhan industri yang semakin berkembang.
Pelatihan dilaksanakan Lembaga Pelatihan dan Kompetensi (LPK) binaan perusahaan di antaranya LPK Suvi Training dan LKP Sasana Widya selama 20 hari atau 160 jam pelajaran.
Kepala Suvi Training Eviwanti dihubungi dari Samarinda, Selasa, mengatakan, pelatihan sebagai upaya mendorong pemberdayaan masyarakat bufferzone, melalui penciptaan tenaga kerja dengan kompetensi dan keterampilan yang memiliki peluang besar di dunia kerja.
Dia mengatakan pelatihan sengaja dipilih, melihat tingginya kebutuhan tenaga welder diberbagai perusahaan Kota Bontang maupun luar daerah, sesuai analisa kebutuhan kerja oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bontang satu tahun terakhir.
"Dari data yang kami dapat, tenaga welder merupakan keahlian yang banyak dibutuhkan, namun SDM-nya kurang," ujar Eviwanti.
Ia mengatakan tidak hanya dilatih kemampuan teknik pengelasan, para peserta dibekali berbagai materi pendukung sejak awal pelatihan seperti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), pengantar kerja, hingga manajerial kewirausahaan.
Upaya tersebut melihat target pelatihan yang tak hanya difokuskan pada kebutuhan industri, namun juga bekal wirausaha mandiri bagi para peserta.
"Peserta yang ingin membuka usaha welder sendiri juga bisa, yang pasti hasil pelatihan diharapkan berdampak pada penurunan angka pengangguran sekaligus menjawab tantangan industri masa kini," kata Eviwanti.
Pimpinan LKP Sasana Widya Elok Erma Arviari selaku pelaksana teknis pelatihan menyebut para peserta akan mengikuti program magang di sejumlah perusahaan, untuk mengasah kemampuan dan kecakapan dibidang welder, dilanjutkan uji kompetensi dan sertifikasi diakhir program.
"Uji kompetensi dan sertifikasi penting dilakukan agar peserta mampu bersaing di dunia kerja. Jadi kami tak hanya melatih tapi juga memastikan peserta bisa menyerap ilmu serta memiliki pengalaman dari magang yang dilaksanakan," kata Elok.
Instruktur pelatihan menggandeng Ikatan Welder Bontang (IWB) dengan belasan tahun pengalaman serta diakui di dalam dan luar negeri. Materi berupa dasar pengelasan pada tingkat 3G disesuaikan kemampuan penyerapan materi baik secara teori hingga pengenalan awal perangkat dan tata cara pengelasan.
"Peserta pelatihan akan terus dalam pendampingan tidak akan dilepas tanpa kualitas kompetensi yang jelas," kata Instruktur Pelatihan Ardiansyah.
Manager Humas Pupuk Kaltim Wahyudi mengatakan, dalam satu tahun Pupuk Kaltim menginisiasi setidaknya delapan program pelatihan diberbagai bidang menggandeng LPK binaan perusahaan sebagai bentuk pemberdayaan.
Hal tersebut menjadi langkah Pupuk Kaltim dalam membekali keterampilan bagi masyarakat, sehingga tercipta tenaga kerja andal sesuai kebutuhan industri, maupun wirausaha mandiri yang diharapkan mampu membuka kesempatan kerja dengan lebih luas.
"Pelatihan welder ini hanya satu dari sekian banyak program pelatihan yang digagas Pupuk Kaltim setiap tahun. Ada juga pelatihan administrasi perkantoran, teknisi komputer, tata boga dan tata busana. Seluruhnya terbagi dan dilaksanakan berbagai LPK binaan Perusahaan," papar Wahyudi.
Sementara Muhammad Aswar (20), salah satu peserta pelatihan mengaku bersyukur mendapat kesempatan belajar teknik pengelasan melalui kegiatan ini.
Meski lulusan SMK, dirinya baru kali pertama mengenal welder dan akan terus belajar meningkatkan kemampuan agar menjadi tenaga profesional dan mampu bersaing di dunia kerja.
Apalagi kebutuhan tenaga welder di Bontang terbilang tinggi dan tidak banyak kesempatan serupa bisa didapatkan karena biaya pelatihan yang terbilang besar.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pupuk Kaltim yang menggelar pelatihan ini, karena bekal seperti ini sangat bermanfaat bagi masa depan saya, khususnya untuk mencari kerja," katanya.