Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, bersama seluruh pemerintah kecamatan dan desa menggelar shalat minta turun hujan (istisqa) agar Allah SWT menurunkan hujan sehingga kebakaran lahan dan asap segera berakhir.
"Untuk tingkat kabupaten difokuskan di halaman kantor bupati. Pelaksanaan shalat istisqa ini digelar di seluruh kecamatan dan desa. Tujuan utama digelarnya shalat istisqa ini berdoa meminta hujan," kata Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah di Pangkalan Bun, Selasa.
Saat ini Kotawaringin Barat mulai dilanda kekeringan serta kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Upaya pemadaman juga sudah dilakukan, namun kebakaran masih terjadi.
"Makanya kita berharap adanya hujan agar kekeringan dan kebakaran lahan tidak terjadi lagi," katanya.
Data pemerintah daerah, empat kecamatan yang terjadi kebakaran lahan meliputi, Kecamatan Arut Selatan, Arut Utara, Kotawaringin Lama dan Kumai. Kebakaran lahan ini semakin parah karena tidak kunjung turun hujan.
Dua kecamatan lainnya yakni Pangkalan Lada dan Pangkalan Banteng memang tidak terjadi kebakaran lahan, namun dua kecamatan tersebut justru terjadi kekeringan.
"Alhamdulilah pelaksanaan shalat istisqa sudah dilaksanakan bersama ASN, tim Satgas Karhutla dan masyarakat. Kita berharap tinggal adanya hujan turun. Supaya titik api (hot spot) menghilang dan kekeringan segera berakhir, " bebernya.
Nurhidayah juga mengapresiasi umat nonmuslim yang ikut melakukan doa bersama memohon turunnya hujan.
"Kita berdoa bersama untuk memohon agar Kobar segera dirahmati dengan turun hujan. Maka tidak hanya umat Muslim saja yang menggelar istisqa, tapi umat non Muslim juga menggelar doa bersama di aula BKPP Kobar. Disamping itu masyarakat juga banyak yang menggelar salat serta doa bersama di kantor masing-masing," ujarnya.
Pemkab Kotawaringin Barat gelar shalat istisqa serentak
Selasa, 10 September 2019 20:29 WIB
Makanya kita berharap adanya hujan agar kekeringan dan kebakaran lahan tidak terjadi lagi